Koleksi modestwear terbaru bertajuk "Cita Raya: HIKAYAT" hadir menyambut bulan suci Ramadhan, hasil kolaborasi antara Lomma dan Cita Tenun Indonesia bersama empat label modestwear progresif: IKYK, RiaMiranda Signature, Artkea Stripes, dan Kami. Koleksi ini akan ditampilkan dalam gelaran peragaan busana yang berlangsung di St. Regis Hotel, Jakarta pada 25 Februari. Acara ini didukung oleh berbagai brand yang berkomitmen untuk memajukan industri kreatif dan fashion, seperti Asiana Group, BNI, Wardah, Garuda Indonesia, First Care, Kusmana, Live Life, dan Islamic China Travel.
Nama "Hikayat" dipilih sebagai simbol dari perjalanan agama Islam di Indonesia, yang turut memengaruhi perkembangan busana modest serta kisah tenun di Nusantara yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Kolaborasi ini menggambarkan hubungan erat antara dua elemen penting tersebut modestwear dan tenun yang masing-masing memiliki cerita mendalam di masyarakat, layaknya sebuah hikayat.
Dita Konar, Founder Lomma, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan titik temu antara modestwear dan tenun yang masih jarang dieksplorasi. Lomma, melalui Lomma Experience, berusaha mendorong inovasi dalam dunia fashion dengan menggabungkan dua konsep yang memiliki komunitasnya sendiri, agar pasar kedua dunia ini semakin berkembang. Dita juga menambahkan bahwa momen ini sangat tepat, berdekatan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446H.
Koleksi "Cita Raya: HIKAYAT" menghadirkan 52 desain womenswear dan menswear, dengan sentuhan tenun khas dari empat label mode. Ragam palet warna dan siluet yang anggun tetap mempertahankan karakter modestwear yang tertutup, namun tetap stylish. Koleksi ini menggunakan kain tenun yang dipadukan dengan katun dan linen, serta dihiasi teknik bordir dan patchwork yang memberi sentuhan dinamis namun tetap nyaman dipakai.
Keistimewaan koleksi ini adalah penggunaan kain tenun asli dari perajin lokal yang dibina oleh Cita Tenun Indonesia (CTI), dengan ragam corak dan warna yang mewakili berbagai daerah binaan CTI, seperti Kalimantan Barat, Bali, Sumatera Selatan, dan lainnya. Keempat brand IKYK, RiaMiranda Signature, Kami., dan Artkea Stripes membawa interpretasi masing-masing terhadap tenun, menciptakan sub-tema yang mencerminkan filosofi dan estetika desain mereka.
Sjamsidar Isa, Pengurus Cita Tenun Indonesia Bidang Pengendali Mutu, mengapresiasi partisipasi para desainer dalam mengeksplorasi tenun melalui desain kekinian. Ia percaya bahwa kolaborasi ini perlu terus digelar untuk melestarikan tenun sebagai identitas budaya Indonesia dan memastikan relevansinya dengan tren mode yang terus berkembang.
Namun, Sjamsidar Isa juga menilai bahwa perkenalan kain tenun kepada wisatawan mancanegara melalui sektor fesyen saat ini masih minim dan kalah bersaing dengan negara-negara lain. "Kita harus mengajarkan pada mereka bahwa ini (tenun) adalah harta berharga kita, kalau Anda sudah tidak memberikan perhatian, selesai sudah," ujar Tjammy, sapaan akrab Sjamsidar. Dia menambahkan bahwa industri fesyen Indonesia masih kalah saing dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Eropa, China, Korea Selatan, dan Jepang.
Melalui kolaborasi ini, Lomma dan Cita Tenun Indonesia berharap masyarakat semakin menghargai kain tenun, menjadikannya bagian dari gaya hidup modern dan dinamis. Koleksi ini juga mendukung gerakan slow fashion dan keberlanjutan, dengan produksi terbatas yang mengutamakan kualitas dan kelestarian. Jika permintaan konsumen meningkat, kemungkinan besar brand-brand tersebut akan memproduksi lebih banyak lagi koleksi ini. [Angie | Dok. Lomma]