Agnes Lukito: Dorong Inovasi dan Kepemimpinan Perempuan di Dunia Ritel

Head Directorate of Eiger Woman And Junior

 

Tren bisa berubah, tapi satu hal yang pasti, pengalaman pelanggan selalu jadi kunci. Agnes lukito tahu betul bagaimana membuat eiger tetap dekat dengan konsumennya.

 

Industri ritel terus berkembang dengan dinamika yang menuntut kreativitas, strategi matang, dan kepemimpinan visioner. Di tengah persaingan yang ketat, Agnes Lukito menjadi salah satu sosok di balik keberhasilan PT Eigerindo Multi Produk Industri dalam menghadirkan produk yang selalu relevan dengan pasar. Berbekal pengalaman lebih dari satu dekade, dia menunjukkan bahwa pemahaman yang tajam terhadap tren dan kebutuhan konsumen dapat mendorong merek lokal untuk bersaing di level yang lebih tinggi.

 

Komitmen tersebut terlihat jelas dalam perannya sebagai Head Directorate of Eiger Woman dan Junior Eigerindo Adventure. Agnes memastikan setiap produk yang diluncurkan tidak hanya memiliki standar kualitas tinggi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan tren. “Tantangan terbesar kami adalah membaca tren 18-24 bulan ke depan, karena proses desain Eiger dimulai jauh sebelum peluncuran. Produk kami harus inovatif, fungsional, dan menggunakan material terbaik,” ujar peraih gelar Bachelor of Communication dari Swinburne University of Technology ini.

 

Namun, inovasi tidak berhenti di produk saja. Agnes menekankan pentingnya pengalaman pelanggan dalam mempertahankan loyalitas terhadap merek. Di era digital, persaingan semakin ketat dengan munculnya produk-produk ekonomis di platform e-commerce. “Jika hanya mengandalkan produk, sulit untuk bersaing. Kami harus menciptakan nilai dan pengalaman terbaik, agar pelanggan tetap merasa terhubung dengan Eiger,” jelas sosok yang memulai kariernya sebagai Merchandise Manager ini.

 

Kini, dalam mengembangkan Eiger Woman dan Junior, Agnes memiliki ruang lebih untuk mengekspresikan ide-idenya. Proses desain yang panjang, riset mendalam, dan uji coba lapangan menjadi bagian penting dalam memastikan kualitas produk. Transformasi digital juga berperan besar dalam perkembangan produk dan bisnis Eiger. Teknologi semakin mempermudah operasional perusahaan, mulai dari riset tren global hingga integrasi stok melalui strategi omnichannel. “Kami bisa menjangkau jutaan orang dengan pemasaran digital, sekaligus memastikan efisiensi stok antara toko online dan offline,” tambahnya.

 

Sebagai seorang pemimpin perempuan, Agnes tidak melihat gender sebagai hambatan dalam kariernya. “Saya tidak pernah merasa bahwa gender menjadi kendala. Lebih penting adalah bagaimana kita berpikir cepat, memahami pasar, dan bisa membangun relasi yang baik dengan tim serta komunitas,” katanya. Ketika masih menangani lini produk pria Eiger, dia pun harus berpikir dari sudut pandang berbeda untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan laki-laki.

 

Melihat semakin banyak perempuan yang menempati posisi strategis di perusahaan, baik sebagai pengusaha maupun profesional, Agnes berpendapat bahwa kepemimpinan bukan soal gender, melainkan kompetensi dan komitmen. “Saat menyiapkan kader pemimpin, saya tidak melihat gendernya, tetapi performa dan kemampuannya. Selama seseorang memiliki kompetensi sesuai, perusahaan harus memberi kepercayaan dan kesempatan yang setara,” tegasnya.

 

Melalui Eiger Woman, Agnes juga ingin memberikan peluang bagi perempuan lain untuk berkembang, termasuk komunitas ibu pengrajin dan anak berkebutuhan khusus. “Mereka bisa bekerja sama dengan perusahaan secara profesional. Harapannya, lebih banyak perusahaan lain yang mau membuka peluang bagi mereka,” katanya.

 

Tantangan zaman ini tidak mudah. Dalam dunia pekerjaan, jatuh bangun adalah hal yang pasti terjadi. Namun, menurut Agnes, kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan. “Jangan takut untuk mencoba kembali. Saya tidak pernah mendengar kesuksesan dicapai dengan mulus tanpa hambatan. Tidak belajar jika tidak pernah jatuh atau melakukan kesalahan. Maka kita harus tetap kuat untuk bertahan dan bangkit kembali saat terjatuh,” ujarnya.

 

Adaptasi di tengah arus perubahan menjadi landasan yang tak ternilai. Apa yang pernah berhasil di masa lalu belum tentu relevan saat ini. “Kita harus tetap up to date agar selalu mengetahui peluang, masalah yang sedang terjadi, dan apa yang diperlukan market. Dari situ, kita bisa menentukan ke mana bisnis harus melangkah,” tambahnya.

 

Bagi Agnes, berproses adalah kunci. “Jangan takut untuk berproses, karena saya percaya proses tidak akan mengkhianati hasil,” tutupnya. [Angie Foto: Dok OMG]

 

Baca selengkapnya di e-magazine Women's Obsession edisi 123