PRJ 2025 Hadir Lebih Ramah Keluarga, Milna Buka Ruang Nyaman untuk Orang Tua dan Si Kecil
Pekan Raya Jakarta kembali digelar dalam rangka ulang tahun ke-498 DKI Jakarta. Selama ini, PRJ identik dengan hiburan bagi remaja dan dewasa. Tapi tahun ini mulai terasa ada ruang yang tumbuh untuk keluarga, terutama yang datang membawa anak usia dini. Salah satunya hadir lewat keikutsertaan Milna dari Kalbe Nutritionals.
Di tengah keramaian PRJ yang padat, Booth Milna hadir sebagai tempat singgah yang lebih tenang. Anak-anak bisa mengikuti sesi mewarnai lalu melihat gambarnya bergerak lewat teknologi Augmented Reality (AR), sementara orang tua bisa mencoba demo masak camilan MPASI atau beristirahat sejenak di area pijat ekspres. “Kami ingin tempat ini bisa memberi pengalaman yang menyenangkan untuk anak sekaligus nyaman untuk orang tuanya,” ujar Carissa Santoso, Brand Manager Milna.
Milna juga memperkenalkan varian baru Milna Crunch yang dirancang untuk anak usia dini. Terbuat dari jagung dan beras, camilan ini dipanggang tanpa digoreng, bebas pengawet dan pewarna sintetis, serta 30% lebih rendah kadar gula dan garamnya dibanding batas rekomendasi BPOM. Selain membantu stimulasi motorik menggenggam, Milna Crunch juga mendukung asupan nutrisi harian. “Di usia awal, kapasitas lambung anak masih kecil. Itu sebabnya, setiap asupan harus mengandung manfaat yang jelas,” jelas dr. Dewi Virdianti P., Health Communicator Kalbe Nutritionals.
Selain Milna Crunch, tersedia juga pilihan snack lain sesuai usia, dari biskuit gigi, puff yang mudah larut, crackers bebas gluten, cookies rendah gula, hingga puree buah alami. Untuk MPASI, Milna tetap menawarkan ragam varian, yakni Reguler, Organik, Goodmil bagi anak dengan alergi susu sapi, hingga WGain bagi yang membutuhkan dukungan berat badan. Semua diformulasikan tanpa zat aditif sintetis dan disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang.
Kehadiran ruang seperti ini di PRJ jadi angin segar bagi keluarga. Di antara keramaian, orang tua tetap bisa menemukan titik yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak. Ini juga sejalan dengan upaya global menurunkan angka wasting, yaitu kondisi kekurangan gizi akut pada anak yang ditandai dengan berat badan sangat rendah dibanding tinggi badannya. Wasting menjadi salah satu indikator penting yang tengah ditekan oleh WHO, karena berkaitan langsung dengan risiko kematian pada balita.
Karena tumbuh kembang anak tidak pernah berhenti, bahkan saat orang tuanya ingin sejenak menikmati kota. Maka hadirnya ruang yang ramah, nutrisi yang terjaga, dan jeda yang cukup—adalah bentuk kecil dari perhatian yang berdampak panjang. Di tengah semarak PRJ, Milna mengingatkan bahwa momen besar tetap bisa menyisakan ruang intim untuk hal-hal yang esensial.