Komunitas atau organisasi profesi di Tanah Air terbilang cukup banyak, salah satunya tenaga kesehatan masyarakat. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau juga dikenal dengan sebutan IAKMI merupakan organisasi profesi yang bersifat independen dan multidisipliner untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
Dibentuk pada tahun 1971, jumlah anggota IAKMI terbilang sangat banyak, yakni mencapai 26.000 orang. Jumlah tersebut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. IAKMI memiliki visi untuk menjadi organisasi profesi bertaraf dunia dalam mencapai derajat kesehatan bangsa. Organisasi yang satu ini telah menjadi anggota World Federation of Public Health Associations (WFPHA) pada tahun 1981.
“Anggotanya yang mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan masyarakat, entah itu sarjana kesehatan masyarakat ataupun S2 magister kesehatan. Kedua, mereka yang berkecimpung dalam dunia kesehatan masyarakat, meskipun tidak memiliki latar belakang di dunia ini boleh mengajukan menjadi anggota.
Misalnya, ada kepala desa aktif tentang imunisasi atau tenaga promosi kesehatan boleh mengajukan diri sebagai anggota, syaratnya harus memiliki pengalaman beberapa tahun,” ujar Mouhamad Bigwanto selaku Wakil Sekretaris Jenderal I saat dimintai keterangan oleh Women’s Obsession.
Ketika ditanya bagaimana cara IAKMI menggandeng generasi milenial, pria yang akrab disapa Bigwanto ini menuturkan bahwa IAKMI memiliki program Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI).
Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women’s Obsession edisi April 2019