Di tengah hiruk-pikuk hidup modern yang penuh tuntutan, merawat diri bukan lagi sekadar rutinitas kosmetik, melainkan kebutuhan yang mendalam. Inilah semangat yang diusung oleh lavojoy, brand perawatan tubuh dan rambut yang kini telah memasuki tahun ketiganya. Mengusung tema “Splash of Joy – Dive in the Joy of Self-Care”, lavojoy merayakan ulang tahun ketiganya di DoubleTree by Hilton, Jakarta (6-8-2025).
Acara dimeriahkan dengan talkshow bersama Agatha Chelsea dan Randy Martin sebagai brand muse, serta permainan interaktif “Splash & Play” yang mengajak para undangan merayakan self-care dengan cara yang seru dan penuh kebahagiaan. Bukan sekadar perayaan biasa, acara ini turut menjadi bagian dari komitmen lavojoy dalam menghadirkan pengalaman self-care yang lebih inklusif, personal, dan menyenangkan, tanpa batasan gender, usia, atau standar kecantikan tertentu.
“Tiga tahun ini bukan sekadar angka, tapi perjalanan yang membuktikan bahwa self-care bukan tren sesaat. lavojoy hadir untuk mengubah cara kita memandang self-care bukan sebagai tuntutan, tapi sebagai bentuk self-love dan self-reward yang membawa kebahagiaan. Melalui setiap produk dan kampanye, kami ingin menyuarakan bahwa self-care adalah hak semua orang. Splash of Joy adalah simbol dari komitmen itu, bahwa perawatan diri harus menyenangkan, personal, dan inklusif,” kata Dickson Leo, Brand Director lavojoy Indonesia, dalam sambutannya.
Selama tiga tahun terakhir, lavojoy telah meluncurkan 19 series dan 77 SKU, termasuk dua produk favorit: Hold Me Tight Pro Series dan Let It Glow Series, yang masing-masing telah terjual lebih dari 6 juta unit. Leo juga menegaskan bahwa setiap produk lavojoy dibuat dengan formulasi aman, vegan-friendly, cruelty-free, dan beraroma menyenangkan.
Tak hanya itu, lavojoy juga mencatatkan prestasi nasional dengan memecahkan Rekor MURI lewat kampanye video perawatan rambut rontok dengan partisipasi terbanyak. Pada kesempatan yang sama, lavojoy juga mengumumkan akan meluncurkan inovasi baru, seperti produk perawatan rambut untuk kulit kepala sensitif dan body care yang lebih relevan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat modern.
“Kami ingin semua orang merasa bahwa self-care itu hak mereka. Bukan beban, tapi bentuk keberanian untuk mencintai diri sendiri,” tutup Leo.(Arfi | Dok. Lavojoy)
