Lazada Akselerasi Ekonomi Digital Inklusif Lewat Lazada Affiliate Berdayakan Creator hingga Konsumen

 

Kontribusi influencer marketing pada tingkat penjualan eCommerce di Asia Tenggara diproyeksikan akan berada di angka 14-18% pada 2029. Salah satu pilar penting dalam strategi pemasaran ini adalah affiliate, di mana survei Populix Affiliate Insights di Indonesia mencatat bahwa 59 persen konsumen pernah membeli produk lewat link affiliate.

 

Menanggapi potensi tersebut, pionir eCommerce di Asia Tenggara, Lazada baru-baru ini berinvestasi tahunan sebesar USD100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun untuk kanal Lazada Affiliate. Investasi ini ditujukan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekosistem affiliate melalui pengembangan struktur komisi yang lebih kompetitif, pemberian insentif berbasis performa, serta peluncuran fitur-fitur pemberdayaan yang dapat mempermudah mitra affiliate dalam memaksimalkan potensi mereka.

 

Program Lazada Affiliate sendiri merupakan program affiliate milik Lazada yang memberikan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan melalui link yang dibagikan ke individu lain. Program ini dirancang untuk menjadi jembatan antara brand atau penjual dengan berbagai lapisan kreator, mulai dari influencer, content creator, hingga pembeli biasa seiring meningkatnya tren belanja online pasca pandemi dan rekomendasi berbasis influencer.

 

 

“LazAffiliate merupakan bentuk nyata dari visi jangka panjang Lazada untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi semua pihak. Tak hanya brand dan penjual, kini pembeli biasa pun dapat turut serta meraih keuntungan dari platform eCommerce tanpa perlu memiliki modal besar,” ujar Head of Regional Affiliate, Lazada Group, Jared Chan.

 

Sejak diluncurkan pada 2021, Lazada Affiliate telah membuka pintu kesuksesan bagi banyak orang di Indonesia, bahkan tak perlu untuk menjadi influencer dengan ribuan follower untuk menjadi mitra affiliate. Salah satu orang yang menuai sukses adalah Hasan Abdurrahman, jajaka asal Bandung ini mampu menghasilkan pendapatan senilai puluhan juta rupiah per bulan dari program Lazada Affiliate. Memulai perjalanannya sebagai talent livestreaming di sebuah agensi digital, kemauannya yang tinggi untuk belajar membawanya untuk mendalami industri eCommerce dan affiliate marketing.

 

Berkat konsistensi dan strategi yang tepat, Hasan kini mempekerjakan tujuh orang sebagai tim kontennya. Tim ini bertugas mengelola riset produk, membuat konten kreatif, mengoptimasi kanal media sosial, hingga menganalisis performa kampanye. Kerja kerasnya juga mengantarkan Hasan ke ajang Lazada Affiliates Southeast Asia Awards 2025 di Bangkok sebagai salah satu dari 20 mitra affiliate terbaik Indonesia. (ES | Foto: Lazada)