Saat ini tren kuliner bergerak sangat dinamis menyesuaikan populernya algoritma di media sosial. Meski begitu, terdapat satu bumbu klasik yang tak lekang oleh zaman, yaitu kecap. Hadir dengan kemasan terbaru, brand kecap ternama di Indonesia, Bango ingin membuktikan bahwa kehadirannya sebagai bumbu dalam sebuah masakan bukan sekadar pelengkap melainkan sebuah culinary gem yang tak lekang oleh zaman.
Langkah tersebut diwujudkan melalui program “Foodtruck Jajanan Bango”, program roadshow kuliner pertama dari brand kecap di Indonesia, yang akan berkeliling ke 13 kota untuk mengajak anak muda mengeksplorasi hidangan kekinian berbasis kecap. Inisiatif ini muncul sebagai transformasi Bango yang berkomitmen untuk mengikuti tren kuliner generasi muda, setelah bertahun-tahun sukses dengan program "Festival Jajanan Bango".
Lendi Yuwarlian, Head of Marketing Bango and Beverages Unilever Indonesia, menyebut ada fenomena menarik di kalangan anak muda: kuliner kini lebih banyak dipengaruhi gaya hidup cepat, rasa ingin mencoba menu baru, hingga tren foodsfluencer di media sosial.
“Kalau dulu kiblat kuliner anak muda banyak datang dari penjaja legendaris, sekarang mereka lebih terinspirasi dari para konten kreator makanan. Akibatnya, kuliner lokal termasuk hidangan berbasis kecap mulai terpinggirkan karena dianggap ribet atau monoton,” jelas Lendi.
Padahal, menurut data Menu Check Study Kantar 2024, hanya tiga masakan berbasis kecap yang masih bertahan di daftar 15 menu favorit masyarakat Indonesia: Nasi Goreng, Oseng Tempe, dan Mie Goreng. Angka ini menunjukkan minimnya variasi dan inspirasi baru dalam mengolah kecap.
Untuk menghidupkan kembali semangat kuliner berbasis kecap, Bango menggandeng sejumlah figur kuliner populer. Salah satunya Dimas Ramadhan Pangestu (Dims The Meatguy) yang menilai kecap punya rasa kompleks, mulai dari manis, asin, dan juga gurih. Sehingga versatile untuk masakan lokal hingga fusion. “Dengan penggunaan yang tepat, kecap bisa menggantikan saus Worcestershire, saus tiram, atau bahkan barbecue,” ungkap Dimas.
Bukti nyata kolaborasi ini hadir lewat menu “Nasi Goreng Saikoro”, hasil kreasi Dims bersama Bango. Kombinasi nasi goreng gurih dengan daging saikoro yang terkaramelisasi kecap menghadirkan rasa yang akrab, namun terasa modern dan kekinian.
Sebagai produsen kecap terbaik, selama 97 tahun Bango konsisten menggunakan bahan alami berkualitas tinggi tanpa pewarna dan pengawet. Kini, wajah barunya tampil lebih modern dan eye-catching untuk menegaskan bahwa kualitas “100% Kecap” tetap relevan di era digital.
“Bango kini tidak hanya melestarikan warisan kuliner Indonesia, tapi juga membawa misi baru: menjadikan kecap sebagai bumbu yang inovatif dan bisa masuk ke berbagai hidangan kekinian,” tambah Lendi.
Perubahan ini juga disambut hangat oleh publik figur seperti Tasya Kamila. “Kalau dulu masak kuliner lokal itu ribet dan itu-itu aja, sekarang dengan Bango jadi lebih praktis dan variatif. Aku excited banget sama wajah baru Bango dan nggak sabar eksplorasi menu kekinian pakai kecap,” ujarnya.
Sementara itu, bagi yang tertarik untuk hadir dan mencoba pengalaman kuliner kekinian,
Foodtruck Jajanan Bango akan berkeliling ke kota-kota besar mulai Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya dan Palembang. Tak sekadar menjual menu, foodtruck ini juga menghadirkan pengalaman digital seperti sistem pemesanan cashless, blind box eksklusif, digital photobooth, hingga cooking demo interaktif.
“Roadshow ini berlangsung dari September sampai November 2025. Nantikan kehadiran Foodtruck Jajanan Bango di kotamu dan mari eksplorasi kuliner yang ‘100% Kecap’!” tutup Lendi.(Arfi | Dok. Bango)