Saat kadar hormon estrogen mulai menurun, tubuh perempuan perlahan memasuki fase baru yang memengaruhi banyak hal, mulai dari metabolisme, berat badan, hingga suasana hati. Tidur terasa kurang nyenyak, mood lebih mudah berubah, dan tubuh mulai memberi sinyal-sinyal berbeda. Banyak perempuan baru menyadari bahwa perubahan kecil itu ternyata bagian dari proses menuju menopause.
Tak sedikit yang merasa terganggu ketika berat badan naik tanpa sebab yang jelas. Namun, menurut dr. Ni Komang Yeni, Sp.OG, MM, MARS, Ketua PERMINESIA JAYA, menopause bukan alasan untuk berhenti aktif. “Kuncinya adalah memahami tubuh dan menyesuaikan cara merawatnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan pentingnya membedakan antara weight loss dan fat loss. “Banyak perempuan masih terpaku pada angka timbangan. Padahal, yang lebih penting adalah menjaga komposisi tubuh agar massa otot tidak berkurang. Jika otot berkurang, metabolisme ikut melambat,” jelasnya.
Perubahan hormon estrogen memang membuat metabolisme melambat dan lemak lebih mudah menumpuk. Namun, dr. Yeni menegaskan tidak semua lemak perlu dihilangkan. “Ada lemak yang tetap dibutuhkan karena berperan menyimpan hormon estrogen dan menjaga keseimbangan energi,” tambahnya.
dr. Ida Gunawan, MS, Sp.G.K, Subsp.K.M., FINEM, dokter spesialis gizi klinik, menuturkan bahwa menjaga kebugaran tetap bisa dilakukan dengan cara yang aman dan realistis. “Tidak perlu diet ekstrem. Perhatikan saja pola makan, tidur yang cukup, olahraga teratur, dan kelola stres,” katanya. Ia juga mengingatkan pentingnya prinsip 3J—Jumlah, Jenis, dan Jadwal makan—agar proses penurunan lemak berjalan seimbang.
Menopause Transition Coach, Mia Fitri, juga menekankan pentingnya menjaga massa otot di fase ini. “Otot itu organ aktif yang terus membakar energi, bahkan saat kita beristirahat,” ujarnya. Ia menyarankan latihan beban ringan atau strength training yang dikombinasikan dengan kardio santai seperti jalan cepat atau bersepeda. “Yang terpenting bukan seberapa keras kita berlatih, tapi seberapa bijak kita mengenali tubuh sendiri.”
Kolaborasi antara PERMINESIA dan Prodia hadir untuk membantu perempuan memahami kondisi tubuh mereka lewat pemeriksaan hormon dan komposisi tubuh. “Langkah pertama menuju fat loss yang sehat adalah mengenali tubuh sendiri. Dengan begitu, keputusan yang diambil bisa lebih bijak untuk menjaga keseimbangan dan kualitas hidup,” tutur Indriyanti Rafi Sukmawati, Business & Marketing Director PT Prodia Widyahusada Tbk.
Menopause memang membawa perubahan, tapi bukan berarti perempuan kehilangan kendali atas tubuhnya. Justru ini saat yang tepat untuk lebih peka, lebih sadar, dan lebih lembut pada diri sendiri. Karena kebugaran sejati bukan soal angka di timbangan, melainkan cara kita menghargai tubuh di setiap fasenya. (Angie | Dok. Istimewa)





