Tren kecantikan di masyarakat saat ini tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat, derasnya arus informasi dari media sosial pun membuat setiap orang dengan mudah memberi rekomendasi mengenai produk perawatan kecantikan alias skincare. Tidak heran jika kini masyarakat lebih mudah tergiur dengan skincare viral di media sosial, meski sayangnya masih banyak produk tidak memiliki izin edar, tidak melalui uji klinis, bahkan mengandung bahan berbahaya seperti logam berat dan steroid berlebih, sehingga dampaknya bisa merusak kulit, dan membahayakan kesehatan organ dalam.
Melihat situasi ini, ISISPHARMA bersama Regenesis Indonesia selaku partner resmi ISISPHARMA di Indonesia menggelar Media Interview Session & Doctor Appreciation. Kegiatan yang dihadiri oleh banyak Dokter Spesialis Kulit atau Dermatologist ini diadakan untuk memperkuat edukasi publik tentang pentingnya penggunaan dermatocosmetics berbasis riset ilmiah dan pembuktian klinis sebagai cara aman dalam merawat kecantikan kulit.

Dalam sesi bertema “Why Science Matters: Choosing Dermatocosmetics with Proven Clinical Results,” para ahli, yakni dr. Litya Ayu, SpDVE; dr. Ayu Hanapi; dan dr. Indira Lisa, SpDVE, menyoroti meningkatnya konsumsi skincare viral yang tidak disertai pemahaman mendalam. Mereka menegaskan bahwa klaim yang sering viral, mulai dari “cerah dalam 3 hari,” “glowing instan,” hingga “whitening super cepat” biasanya tidak didukung oleh riset termasuk penggunaan bahan aktif berbahaya dalam produknya.
Menguatkan pesan tersebut, Dr. dr. Idrianti Idrus, Sp.DVE, FINSDV menyampaikan penjelasan mendalam mengenai bagaimana bahan berbahaya dalam krim abal-abal dapat merusak tubuh dari dalam. Ia bahkan mengungkap bahwa sudah banyak laporan kasus pasien mengalami gangguan ginjal akibat penggunaan krim perawatan kecantikan yang tidak terstandarisasi.
“Bahan berbahaya seperti logam dalam krim racikan online dapat masuk ke pembuluh darah. Walaupun hanya 0,01%, tetap terserap dan jika digunakan dalam jangka panjang partikel logam itu kemudian masuk ke aliran darah dan menambah beban metabolisme pada ginjal sehingga bisa berujung pada gagal ginjal,” jelasnya.
.jpeg)
Ia lantas perpesan, untuk mendapatkan kulit yang sehat, gaya hidup sehat dan oksigenasi darah yang baik berperan penting. Mengenai produk, para dermatologist menekankan bahwa produk dermatocosmetics yang telah melalui penelitian ilmiah memberikan beberapa keuntungan penting, seperti:

Sebagai distributor resmi ISISPHARMA di Indonesia, Ibu Emmy Noviawati menegaskan komitmen Regenesis Indonesia untuk menghadirkan produk yang bukan hanya “aman,” tetapi terbukti secara ilmiah. “Kami ingin memperkuat peran edukasi bagi media dan dokter agar masyarakat mendapatkan informasi perawatan kulit yang terpercaya dan berbasis penelitian,” tegasnya.
Sementara itu, May Chow, perwakilan Head of Asia Pacific ISISPHARMA, menjelaskan bahwa perusahaan terus memperbarui formulasi produk mengikuti perubahan gaya hidup dan kondisi kulit masyarakat modern yang semakin kompleks. Hal ini menjadi bukti bahwa inovasi dermatocosmetics harus berbasis ilmu pengetahuan, bukan sekadar mengikuti tren viral.
Viral belum tentu aman, dan yang aman kini justru belum tentu viral. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat memilih produk perawatan kulit secara lebih bijak, berbasis sains, sesuai kebutuhan kulit, dan aman untuk kesehatan jangka panjang, bukan hasil cepat yang berisiko tinggi.(Arfi | Dok. Regenesis Indonesia)





