Lukisan, Seni, dan Budaya Bali Bhutan

Pameran seni lukis ‘Bali-Bhutan Art Exchange Project’ mengusung tema perpaduan kedua daerah, yakni Bali dan Bhutan. Tema ini diangkat berdasarkan adanya kesamaan budaya antara keduanya. Baik dalam seni rupa, seni lukis, dan tradisi. Tidak hanya itu, Bhutan juga kerap mengangkat tema religi atau spiritual sebagai warisan seni budaya dengan menggunakan warna-warna alami.

Acara kali ini diprakasai oleh Antonius Kho (Indonesia) dan Karma Wangdi (Bhutan). Dihelat atas perwakilan dua negara, pameran di Arma Museum, Bali, pada awal Juli lalu untuk pertama kali. Setelah itu, pameran berlanjut di Vast Bhutan, Bhutan. Para perupa yang turut meramaikan acara ini, di antaranya Antonius Kho, Made Somadita, Ketut Jaya, dan Holy Noor Lia dari Indonesia. Sementara Bhutan diwakili oleh Karma Wangdi, Gyempo Wangchuk, Pasang Dema dan Karma Doma Tshering.

Salah satu karya yang ditampilkan, yakni ‘Menatap Ke Depan’ karya Antonius Kho. Lukisan ini bermakna bahwa Bali dan Bhutan bersama-sama melihat ke depan, bertukar seni dan budaya, dengan latar belakang yang memiki kesamaan untuk saling memberi dan menerima.