Dunia seni rupa Indonesia adalah salah satu yang paling dinamis di dunia, terutama dalam 10 tahun terakhir. Satu dekade yang melambangkan kisah sukses Indonesia sebagai sumber kreativitas. Setiap seniman melalui proses kreatif masing-masing dalam menciptakan sebuah karya. Berbagai masterpiece terlahir dari ruang-ruang privat yang tidak pernah terekspos ke mata publik. Studio artis adalah sebuah ruang jelajah yang teramat personal dan ekspresif; mengembara di dalamnya adalah sebuah pengalaman tersendiri.

 

Studio seorang seniman adalah ruang yang unik dan ekspresif, dan menyelidikinya memberikan pengalaman yang menarik. Inilah yang berusaha dipotret dalam buku Inside Studios: Indonesian Artists. Diprakarsai Alexandra Corradini, Indra Leonardi, Hermawan Tanzil, dan Amalia Wirjono, buku ini menggunakan pendekatan personal dan menggugah pikiran. 

 

 

Melibatkan 28 seniman kontemporer terkemuka Indonesia, buku yang dikerjakan selama lima tahun ini diluncurkan pada 30 Agustus 2019 dalam pembukaan Art Jakarta di Jakarta Convention Center. Inside Studios bukan sekadar buku fotografi, melainkan sebuah kisah visual yang diperkaya oleh karya Q&A setiap seniman yang unik dan pribadi. Secara keseluruhan, buku ini menyoroti ciri-ciri khas komunikasi melalui gambar, dan menegaskan kepribadian setiap seniman.

 

Setiap pertanyaan dijawab melalui gambar, lukisan, kolase atau kata-kata. Setiap seniman diberi kebebasan total untuk mengekspresikan dirinya. Karya-karya ini akan dipamerkan di Art Jakarta dan dilelang oleh Phillips pada hari Minggu, 1 September 2019 di Art Jakarta. Hasil pelelangan disumbangkan ke IVAA (Indonesia Visual Arts Archive).

 

Para seniman yang turut berpartisipasi dalam proyek ini, yaitu A.D.Pirous; Ade Darmawan; Aditya Novali; Agung Kurniawan; Agus Suwage; Angki Purbandono; Arin Sunaryo; Christine Ay Tjoe; Dolorosa Sinaga; Eddi Prabandono; Eko Nugroho; Entang Wiharso; F.X. Harsono; Hanafi; Handiwirman Saputra; Heri Dono; I Nyoman Masriadi; Indieguerillias; J. Ariadhitya Pramuhendra; Jumaldi Alfi; Sunaryo; Mangu Putra; Melati Suryodarmo; Mella Jaarsma; Kertas Bulan; Tromarama; Ugo Untoro; Uji Handoko Eko Saputro.