Gereja Unik di Indonesia

Memasuki bulan Desember, Natal menjadi salah satu perayaan yang paling ditunggu oleh seluruh umat Nasrani di dunia. Gereja pun menjadi tempat sakral untuk memperingatinya. Menyambut hari besar tersebut, Women’s Obsession kali ini akan menampilkan beberapa gereja dengan arsitektur unik nan indah di seluruh Indonesia.

 

Gereja Palasari, Bali

Berada di Pulau Dewata, Gereja Palasari menjadi salah satu bentuk akulturasi budaya antara Katolik dan Hindu. Arsitektur bangunan menampilkan ciri khas Bali tampak hampir di seluruh bagian, termasuk tembok pagar yang mengelilingi gereja. Gereja ini dibangun pada tahun 1955 oleh Pastor Simon Bois. Memiliki nama lengkap Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, gereja kerap dikunjungi umat Nasrani dari berbagai belahan dunia jika sedang bertandang ke Bali.

Tidak hanya beribadah, Anda juga bisa sekaligus menyaksikan sejarah pembangunan gereja melalui foto yang dipajang pihak pengelola di bagian dalam bangunan yang kental dengan nuansa Eropa - Bali ini. Untuk dapat berkunjung ke sana, waktu yang harus Anda tempuh, yakni sekitar 30 menit dari Gilimanuk menuju ke Jl. Palasari, Desa Ekasari, Kabupaten Jembrana.

 

Gereja Maria Annai Velangkanni, Sumatra Utara

Tidak aneh jika menganggap pernah melihat bentuk bangunan yang satu ini di India. Desain utama dari Gereja Maria Annai Velangkanni memang terinspirasi dari Velangkanni yang terdapat di India Selatan. Meskipun memiliki ciri khas arsitektur negeri Anak Benua, gereja yang mulai dibangun pada tahun 2001 ini tidak menghilangkan ornamen dengan ciri khas Sumatra Utara. Gereja yang memiliki atap berundak berwarna biru ini didesain oleh Pastor James Bharataputra. Menghabiskan dana sekitar Rp4 miliar, struktur bangunan Gereja Maria Annai Velangkanni diklaim mampu bertahan dari guncangan gempa.

 

Gereja Oikumene Soteria, Papua

Berbeda dengan gereja-gereja pada umumnya, Gereja Oikumene Soteria berada di perut Bumi, yakni pada kedalaman 1760 meter di bawah tanah area pertambangan Freeport Indonesia, Timika, Papua. Gereja yang satu ini tercatat di Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai gereja dengan lokasi terdalam dari permukaan tanah. Gereja didesain oleh Alexander Mone, dengan balutan warna putih dan salib besar berwarna merah di bagian depan. Meski berada di bawah permukaan tanah, gereja mampu menampung 250 orang. Menjunjung toleransi, gereja didirikan berdampingan dengan masjid Masjid Ba’abul Munawwar yang juga tercatat untuk rekor yang sama.

 

Gereja Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran, Daerah Istimewa Yogyakarta

Setelah sebelumnya ada gereja dengan ciri khas Bali dan India, Gereja Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran memiliki desain interior khas Yogyakarta. Mulai dari bagian depan, gerbang dibuat kental dengan adat Jawa. Tidak hanya itu, memasuki bagian dalam, terdapat sebuah candi yang di dalamnya ada patung Yesus. Tidak hanya satu, di bagian bangunan utama, juga terdapat patung Yesus dengan sentuhan khas Yogyakarta.

Patung Bunda Maria yang tengah memangku Yesus dan malaikat-malaikat pun dibuat dengan balutan busana tradisional Jawa Tengah. Sebagai bangunan utama, gereja dibuat mirip dengan bentuk rumah Joglo. Jika ingin berkunjung, tempat ibadah yang dikenal dengan nama Gereja Ganjuran ini berlokasi di Jalan Ganjuran, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.