Sambut Tahun Baru di Maluku

Tidak hanya upacara kelahiran, pernikahan, hingga kematian, dari Sabang hingga Merauke memiliki berbagai tradisi dengan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Salah satunya tradisi menyambut tahun baru di Maluku, yakni badendang rotang. Acara tradisional ini merupakan kegiatan turun-temurun yang terus dilangsungkan setiap tahun. Badendang rotang sendiri merupakan penggabungan dua acara, yaitu ‘tradisi badendang’ dan ‘tradisi hela rotan’.

 

Meski digelar dengan ciri khas setiap daerah, tradisi badendang sendiri merupakan acara tahunan yang digelar untuk menyambut beberapa hari besar di Tanah Air. Seperti perayaan tahun baru, Natal, Cuci Negeri, dan masih banyak lagi. Perhelatan tradisi badendang merupakan salah satu acara terbesar yang diadakan oleh masyarakat setempat. Oleh sebab itu, seluruh penduduk pasti turut berpartisipasi dalam rangkaian acara.

 

Sementara, tradisi hela rotan adalah pertandingan yang mirip dengan tarik tambang pada umumnya. Hanya saja, tarik tambang ala Maluku ini memiliki perbedaan dengan yang lain. Hal tersebut dikarenakan penggunaan bahan dasar talinya terbuat dari anyaman rotan dan juga memiliki panjang hingga puluhan meter. Perbedaan lain terletak pada irama dari alat musik tifa yang turut mengiringi pertandingan tersebut. Lagu-lagu berlirik pantun yang dibawakan pun tidak sembarangan dan selalu diperdengarkan secara turun-temurun.

 

Digelar untuk menyambut datangnya tahun baru, acara tahunan yang satu ini berlangsung setiap tanggal 1 Januari. Berbeda dengan kebanyakan tradisi tahun baru yang meriah dengan warna-warni kembang api, badendang rotang menjadi kegiatan yang menonjolkan kerja sama antarmasyarakat setempat. Sekaligus memperkuat nilai solidaritas antarwarga. Mulai dari menyiapkan acara hingga tim yang ikut serta dalam kegiatan ini.

 

Seperti namanya, badendang, pada acara ini musik menjadi salah satu elemen yang mendominasi. Pengunjung akan mendapat suguhan nyanyian dan tari-tarian khas Maluku. Musik yang dihasilkan dari tifa menjadi salah satu teman yang menghangatkan suasana. Memulai prosesi di sore hari, prosesi diawali ketika tetua adat mengumumkan kepada masyarakat akan dimulainya acara ini. Setelah itu, semua masyarakat dari orang dewasa hingga anak-anak pun berkumpul.

 

Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women's Obsession edisi Januari 2020