Kasus-kasus Penyakit Terbesar

Ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, Covid-19 telah menggemparkan dunia sejak awal tahun 2020. Mudahnya proses penyebaran membuat virus yang satu ini meluas dengan waktu singkat, bahkan dari satu negara ke negara lain. Ribuan orang terjangkit, menjadi korban, dan meninggal dunia, tetapi tidak sedikit pula yang berhasil sembuh. Namun, jauh sebelum itu dunia telah menghadapi wabah-wabah mematikan lainnya yang merenggut korban yang tidak sedikit.

  • Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) muncul pada 2002 hingga 2003 di Cina dan Hong Kong. Dengan cepat, virus ini menyebar di 37 negara di dunia. Virus menginfeksi sekitar 8098 kasus dan menelan korban jiwa sekitar 774 orang.
  • Ada pula Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Kasus pertama dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan baru berakhir pada 2019. Penyakit ini diduga ditularkan lewat unta.
  • Tercatat ada sekitar 2494 kasus dan 858 orang meninggal dunia akibat MERS. Angka kematian mulai menurun pada tahun 2016. Sebanyak 27 negara mengonfirmasi kasus tersebut.
  • SARS membunuh satu dari 10 orang yang terinfeksi, MERS menelan sepertiga korban jiwa dari jumlah total yang terinfeksi. Sementara meski angka kematian cenderung rendah, penyebaran Covid-19 jauh lebih cepat dibandingkan dua pandemi lainnya.
  • Merebak di Benua Biru pada tahun 1340 hingga 1771, wabah yang dikenal dengan nama Black Death menewaskan sekitar 200 juta jiwa.
  • Menjadi salah satu pandemi terparah di dunia, korban jiwa yang jatuh jauh lebih banyak dari pada korban perang dunia.
  • Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, penyakit ini disebabkan bakteri yang dibawa lalat dan disebarkan tikus-tikus.
  • Orang yang terinfeksi bakteri akan merasakan sakit luar biasa dibarengi dengan pembengkakan di sekujur tubuh. Tidak main-main, bengkak yang timbul berukuran sebesar telur.

Baca Juga:

Anti Mati Gaya Saat Anjuran #dirumahaja

Eloknya Kastil Himeji

 

  • Ebola menduduki peringkat selanjutnya sebagai salah satu kasus penyakit terparah di dunia. Di antara negara-negara yang terpapar, Afrika adalah yang paling parah. Ada lima jenis virus yang dinamai sesuai dengan wilayah di Afrika, yakni Zaire, Hutan Taï, Bundibugyo, Reston, dan Sudan.
  • Virus terparah adalah Zaire Ebola. Tingkat kematian akibat virus ini bahkan mencapai 90%. Sementara, Bundibugyo (50%) dan Sudan (70%).
  • Gejala awal yang ditimbulkan mirip dengan influenza, namun tahap selanjutnya membuat penderita diare, timbulnya ruam, muntah-muntah, hingga gangguan pada hati dan ginjal.
  • Virus Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Namun, dari rentang waktu 1976 hingga 2013, tercatat sebanyak dua ribu kasus dan hampir separuhnya meninggal dunia.
  • Sementara pada Desember 2013 hingga Januari 2016, tercatat ada lebih dari 28 ribu kasus dan sekitar 11 ribu korban meninggal dunia.
  • H1N1 atau yang lebih dikenal dengan Virus Spanyol menjadi virus paling fatal yang mematikan setelah Ebola.
  • Nama Spanyol diambil, karena negara tersebut menjadi lokasi paling banyak terinfeksi. Ada lebih dari delapan juta orang tewas akibat dari serangan virus tersebut.
  • Virus ini merebak sekitar tahun 1917 hingga 1918 dan menginfeksi 40% warga dunia. Korban meninggal akibat virus mencapai lebih dari 50 juta jiwa atau sekitar sepertiga populasi manusia yang ada kala itu.