Anne Patricia | PBRX Kukuhkan Posisi di Pasar Global Brands

VP Director PT Pan Brothers, Tbk (PBRX)

Sektor ekonomi mengalami dampak serius akibat pandemi yang melanda seluruh dunia. Perusahaan, baik skala besar maupun kecil, terkena imbasnya. Tak sedikit pula yang terpaksa melakukan pengurangan karyawan agar bisa survive. Di tengah kondisi seperti ini, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) sebagai salah satu pemasok garmen untuk kebutuhan ekspor masih dapat terus bertumbuh.

 

Meskipun sempat mengalami penurunan ekspor, akibat negeri pembeli global brand menerapkan lockdown, dipimpin tangan dingin Anne Patricia, PT Pan Brothers tetap menuai keuntungan. Semua pesanan yang tertunda mulai diproses setelah beberapa negara perlahan membuka perbatasannya kembali sejak April lalu.

 

“Saat ini kita memang sedang kejar-mengejar untuk semua pengiriman ekspor. Kebetulan Pan Brothers juga dimandati pemerintah Indonesia untuk membuat masker maupun alat pelindung diri atau APD,” ujar perempuan yang dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) ini.

 

Anne mengakui perusahaannya harus bergerak dengan dinamis, dan melakukan pivoting dengan membuka divisi baru untuk memproduksi masker dan hazmat, baik yang washable maupun disposable. Berkat rekam jejak yang baik, Pan Brothers kemudian dipercaya menjadi official supplier dari BNPB maupun dari Kemenkes.

 

“Awalnya memang fokus untuk pemenuhan pandemi, sebagai bentuk sumbangsih kami. Dan semester satu tahun 2020 ini, puji syukur kami ada peningkatan sales hampir 15%, dibandingkan semester pertama tahun 2019,” tutur Anne mengenai sumber pemasukan baru perusahaannya.

 

 

Tak hanya memenuhi permintaan dalam negeri, divisi baru ini akan mulai mengekspor masker dan APD ke luar negeri bulan September yang akan datang. Anne berpendapat bahwa kebutuhan akan surgical ataupun isolation gown, jumpsuit, serta masker ini akan ada terus-menerus, baik untuk kebutuhan aksesoris, non-medical grade, maupun medical grade. Dia pun optimis, dengan forecast yang sudah keluar, target perusahaan akan tercapai, walaupun tidak ada kenaikan dari pesanan-pesanan global brands.

 

Menurut Anne, hal ini didukung dengan geopolitik Indonesia yang cukup ramah secara diplomatik. “Saya berharap pada 2021 global brands melihat Indonesia sebagai suatu market dan juga manufacturing hub. Sehingga bisa mengembangkan penjualan tekstil dan garmen di dalam maupun luar negeri,” lanjut perempuan yang menjadi anggota dewan pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini dengan bersemangat. 

 

Untuk memenuhi permintaan ekspor, Anne mengungkapkan bahwa pabrik tetap buka, dengan menerapkan dua sif dan protokol kesehatan yang ketat. Karyawan yang tidak mematuhi atau melanggar akan dikenakan sanksi. Tantangan terbesar dalam menghadapi pandemi, menurutnya adalah mindset.

 

“Kami memberikan masker kepada seluruh pekerja maupun keluarganya untuk memastikan bahwa mereka bisa tetap beraktivitas secara aman dan nyaman. Sepanjang kita menjalankan protokol, mengecek temperatur, memakai masker, berperilaku higienis, menjaga jarak sosial, saya rasa pandemi ini bisa kita lalui dengan baik dan terkontrol.”

 

Dalam suasana hari kemerdekaan Republik Indonesia, Anne menyatakan bahwa PT Pan Brothers tetap berkomitmen untuk membangun Indonesia. “Visi kami adalah clothing the world with Indonesia heart. Secara pribadi saya berpedoman pada kerja keras, kerja pintar, kerja tepat atau presisi, dengan hati, dan ikhlas. Apa pun yang terjadi, kita hanya mengusahakan yang terbaik, namun hasil akhirnya tergantung Tuhan,” tandasnya kepada Women’s Obsession.

 

Nur A | Foto: Fikar Azmy