Tengah menjalani masa jabatan periode ketiga jelas menjadi bukti dedikasi seorang Melani Leimena Suharli. Ini juga menjadi fakta bahwa dirinya telah mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat. Kerja kerasnya juga tidak lantas terhenti akibat pandemi dan anjuran untuk tetap berada di rumah. Hal tersebut dapat dilihat dari sederet kesibukan yang dilakukan.
Hingga saat ini, dia tetap menjalankan tugasnya melakukan rapat dengan beberapa lembaga dan mitra kementerian secara virtual. Tidak hanya itu, rapat-rapat yang dilakukan oleh kementerian dan anggota dewan pun menyediakan pilihan untuk hadir secara fisik. Hal ini diizinkan dengan tetap mengikuti protokol yang berlaku, yakni 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker). Bukan merasa keberatan, dia justru merasa ini menjadi pengalaman baru yang menarik.
“Tentunya kegiatan paling menarik selama pandemi ini adalah kebiasaan barunya. Jika biasanya bertemu orang, ada kegiatan sosial atau arisan, sekarang tidak bisa. Tetapi manusia memang harus penuh dengan akal. Tidak bisa dilakukan dengan bertemu secara langsung, sekarang kita meeting lewat aplikasi Zoom,” ujarnya ramah kepada Women’s Obsession.
Ketika ditanya apa tantangan terbesar tahun ini, dia dengan tegas mengatakan bagaimana menjaga kestabilan perekonomian di Tanah Air, agar tidak terjadi resesi. Terutama bagi UMKM, sebagai salah satu sektor yang mengalami dampak paling besar, akibat menurunnya daya beli masyarakat. Banyaknya usaha yang bangkrut menjadi perhatian utama ibu tiga anak ini. Selain itu, Indonesia yang akan menggelar Pilkada di bulan Desember juga menjadi tantangan tersendiri. Kampanye dan pemilihan akan berlangsung lebih sulit jika dilakukan secara virtual.
“Pabrik-pabrik pun banyak yang tutup dan PHK ribuan karyawan. Sekarang yang sedang digenjot, yaitu dari sektor pangan, karena jangan sampai sektor ini terdampak. Pangan sangat utama, jika tidak dijaga nanti orang tidak bisa makan. Selain itu, inovasi juga dibutuhkan. Sebut saja pengusaha garmen, karena tidak ada yang beli jadi beralih memproduksi masker dan APD. Para pengusaha pun menjadi kreatif dan berinovasi, karena dampak pandemi ini,” tuturnya.
Sebagai anggota DPR, dia juga memiliki tantangan tersendiri, seperti tetap menjalankan fungsi, di antaranya pengawasan, anggaran, dan juga membuat undang-undang di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah berkoordinasi dengan mitra Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mencari solusi yang tepat bagi para pelaku UMKM di Tanah Air. Sebut saja pelonggaran atau penurunan beban kredit yang diberikan. Tidak hanya itu, di tengah keterbatasan ruang gerak, putri Dr. J. Leimena ini juga berharap para pemilik usaha turut mengikuti perkembangan digital.
Dengan demikian, pemasaran melalui online bisa dilakukan untuk kelangsungan bisnis yang dimiliki. Duduk sebagai anggota dewan, Dia pun meminta kepada para mitra kementerian untuk menyediakan posko pengaduan yang menggelar sosialisasi penggunaan platform digital. Ada pula bantuan langsung tunai yang diberikan untuk menghindari para pelaku UMKM menghentikan produksinya.
“Jadi memang banyak program yang dibuat oleh pemerintah untuk UMKM, karena dampaknya memang sangat besar,”tegas perempuan yang juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI).
Indah K | Foto: Fikar Azmy/Dok Pribadi