Sejak tahun 2015 Anita Loeki dan sang suami tercinta Widy Susindra banting setir terjun ke dunia bisnis kosmetik yang diberi label Mineral Botanica. Putri dari Ponedi Loeki, pengusaha kosmetik PT Continental Cosmetics asal Bandung ini diminta untuk meneruskan bisnis keluarganya. Di tengah keasyikan Anita bekerja di Myspace Fox Interactive Media, lalu suaminya sibuk berbisnis di Los Angeles, Amerika Serikat, dan telah tinggal di sana selama 15, mereka pun harus ‘rela’ kembali ke Tanah Air. Setelah mencoba melihat kembali situasi Tanah Air, mereka tak menyangka Indonesia ternyata sudah berkembang sedemikian pesatnya dan bisnis kosmetik termasuk pangsa pasar menggiurkan.
TERTANTANG MEMBUAT BRAND LOKAL
Mereka pun kemudian bahu-membahu mencoba untuk mengeluarkan brand kosmetik lokal sendiri. Dia menerangkan, “Suami saya yang pernah berbisnis ritel dan apparel bertanggung jawab menangani pabrik, termasuk meriset ramuan produk dari berbagai sumber, seperti internet, buku, dan cosmetic market. Teknologi terbaru diterapkan dan bahan baku kosmetiknya mengutamakan penggunaan mineral ataupun sari tumbuhan sebagai zat aktif yang alami dan halal. Sementara, saya mengeksplorasi sisi konsep produk dan kreatifnya.” Ditambah masukan dari sang ayah, mereka akhirnya bersemangat membesarkan brand Mineral Botanica, meskipun penuh jalan berliku dan kompetitor yang semakin banyak.
Anita bersyukur produknya ternyata diterima dengan baik di pasaran, terutama acne care series dan lipstik, termasuk lip cream maupun lip scrub yang banyak dicari orang, bahkan sampai pernah kehabisan stok. Pabrik pun berjalan dengan baik. Beragam produk kosmetiknya bisa didapatkan di Watson, Guardian, Metro, Aeon, traditonal market, dan official flagstore sudah ada di Plaza Indonesia.
TAK MAU MENYERAH
Tahun ini Mineral Botanica mempunyai banyak program, termasuk berbagai kegiatan product launching dan pergantian logo baru. Namun, sayangnya tiba-tiba ada pandemi Covid-19, sehingga dia harus memutar otak mengubah strategi bisnis, agar tetap bertahan di tengah wabah. Semua produknya sudah selesai diganti logo baru, karena ingin menekankan identitas Mineral Botanica yang dekat dengan konsep natural product. Keinginan masyarakat khususnya generasi muda saat ini terhadap produk alami sangat tinggi, termasuk memperhatikan kandungan isi produk pada kemasannya.
Sementara, untuk karyawan internal Anita berusaha sekuat tenaga mempertahankannya agar tidak terjadi PHK, karena tim tengah dibangun dan sedang bersemangat menaikkan brand awareness serta penjualan produk. Dia menambahkan, ”Saya juga mengadakan program penjualan lewat WhatsApp, supaya karyawan bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Tanpa diduga penjualan online kami naik di sisi kategori skincare maupun hand sanitizer langsung menonjol laris di pasaran. Ini sangat membantu pemasukan kami di situasi sekarang ini. Itulah sebabnya saya tidak mau berhenti memperluas pasar digital, sembari ditunjang dengan telah dibukanya mal di banyak tempat.”
Melihat situasi pandemi Covid-19, suami Anita langsung menangkap peluang adanya kebutuhan masyarakat terhadap hand sanitizer. Dia tidak pernah menyangka produk ini akan dikeluarkan Mineral Botanica dan menjadi sumber pemasukan tak terduga. Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung sekarang ini, masih ada sisi positif bisa diambil olehnya. Yaitu dia bersama tim jadi memiliki waktu untuk memperkuat fondasi perusahaan sebaik-baiknya. Tak hanya produk bermutu yang harus diperhatikan, tapi juga man power, sistem distribusi, strategi penjualan, digital marketing, dan lainnya. Mengingat kompetitor semakin banyak, hal tersebut menjadi tantangan terbesar perempuan peraih Bachelor of Art in Business Administration Loyola Marymount University, California, Amerika ini untuk dapat diwujudkan ke depannya. Elly S | Foto: Fikar Azmy
Untuk membaca artikel selengkapnya, dapat diperoleh di majalah cetak dan digital edisi 66/2020