Mi instan sehat bermerek Lemonilo telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Memasarkan lebih dari 40 produk, seperti mi instan, makanan ringan, minyak, dan lain-lain, ternyata salah satu Co-CEO perusahaan ini adalah seorang perempuan bernama Shinta Nurfauzia. Memimpin sebuah perusahaan di usia muda, Shinta dan tiga rekannya sering kali terjun langsung mengatasi konsumen yang menyampaikan keluhan. Baginya, menjadi pendengar yang baik adalah salah satu cara untuk bisa memenangkan hati para customer.
Apa yang menginspirasi lahirnya brand Lemonilo?
Ini bukan hanya cerita saya saja, karena kami bertiga menjadi co-founder. Jadi kami sama-sama concern dengan dunia kesehatan Indonesia, karena sektor ini sangat luas, dan banyak masalahnya. Jadi room untuk improvement-nya juga banyak. Kebetulan saya sendiri lahir di keluarga yang memiliki riwayat diabetes. Sehingga memang dari kecil sudah sangat paham kesehatan itu harta yang berharga. Jika tidak melakukan hidup sehat, maka akan ada yang mesti dibayardi hari-hari depannya.
Itulah yang coba dipecahkan oleh Lemonilo. Kami melihat salah satu permasalahan masyarakat Indonesia adalah tidak adanya kesadaran melakukan hidup sehat. Selain kami melakukan edukasi, tentunya juga perlu menyediakan produk atau sarana prasarananya. Sehingga setelah muncul kesadaran, akan diikuti kebisaan hidup sehat. Jika harga produknya sangat mahal, meskipun ada awareness, action-nya tidak bisa dilakukan. Jadi education and action, dan sarana prasarananya harus match.
Bagaimana menghadapi pesaing dengan produk serupa?
Sebenarnya kalau satu industri itu berkembang sudah pasti ada saingan. Apa taktiknya? Kami di Lemonilo selalu bertanya problem apa yang ada di masyarakat dan bagaimana kami bisa membantu memecahkan. Jadi, taktiknya selain memperkenalkan produk ke konsumen, juga jangan mentang-mentang sudah memenangkan hati mereka. Kemudian kita berhenti untuk mencoba mengenal konsumen lebih lanjut. Jadi salah satu cara yang bisa dilakukan adalah becoming the best company dalam hal mendengarkan konsumen kami. Harus mau menjadi pendengar yang baik.
Tantangan yang sering dihadapi dalam membesarkan bisnis ini?
Tantangan sebenarnya banyak sekali kalau dibilang yang paling besar saat ini memang hal mengedukasi. Sebenarnya dengan adanya pandemi ini kesadaran tentang hidup sehat itu sangat meningkat. Bisa dibilang edukasi berkelanjutan tetap harus dilakukan, karena hidup sehat tetap penting. Meskipun pandemi berakhir, kesadaran tersebut jangan sampai berhenti atau bahkan melambat. Ini yang harus dijaga.
The next big thing yang akan dilakukan untuk Lemonilo?
Banyak hal yang akan dilakukan sebelum tahun 2020 berakhir. Antara lain meluncurkan produk baru. Lalu, mengenal konsumen kami lebih baik lagi dan melakukan perbaikan serta peningkatan dalam hal teknologi.