Bahaya di Balik Makanan Ultra-Proses

 

Dahulu, orang-orang harus memasak makananya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Namun saat ini, kebanyakan memilih cenderung mengonsumsi makanan olahan atau instan karena praktis dan mudah dijumpai. Berbagai produk makanan ringan maupun minuman ringan dalam kemasan (soft drink) itu disebut makanan ultra proses. Di dalamnya terkandung pengawet, pemanis, pewarna buatan, perisa, dan umumnya mengandung tinggi gula dan garam.

 

Makanan ultra proses atau makanan instan adalah yang diproduksi di pabrik, dijual dalam bentuk kemasan, terdapat banyak kandungan zat tambahan, dan mengandung zat yang tidak tersedia di dapur rumah biasa. Biasanya makanan ultra proses diolah dengan cara karbonasi, pemadatan, pengocokan, penambahan massa, pemipihan, dan lain-lain. Saat buah dan sayur tersebut diolah bersama dengan garam, gula, minyak, lemak, maupun zat aditif tertentu dan menghasilkan bentuk yang baru, itulah yang disebut sebagai makanan ultra proses. Selain itu, makanan ultra proses dirancang untuk memiliki masa kedaluwarsa yang panjang serta harganya terjangkau.

 

 

Hal yang membuat makanan ultra proses tidak sehat bukan hanya kandungan zat gizi yang dianggap berisiko, melainkan terkait dengan perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses pengolahan tingkat tinggi. Para ahli mengatakan bahwa ini merupakan faktor risiko di luar tingginya kadar gula, garam, dan zat adiktif di dalam makanan ultra proses. Sehingga beberapa jenis makanan tidak akan menjadi lebih baik, meskipun kandungan gizinya telah dimodifikasi dan diusahakan agar menjadi lebih sehat. Serat dalam kandungan makanan pun rendah. Namun semua penambahan itu dianggap tidak cukup untuk membuatnya menjadi makanan sehat. Segala makanan itu pun tidak bisa menyamai gizi real food.

 

Menurut penelitian WHO, peningkatan konsumsi makanan ultra proses menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan yang lebih besar daripada makanan yang tidak diproses, meskipun kalorinya sama. Orang yang mengonsumsi makanan ultra proses lebih mudah lapar dan makan dalam jumlah  lebih banyak. Risiko dan dampak buruk kesehatan yang bisa terjadi antara lain obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung atau pembuluh darah, kanker, asma, sindrom iritasi usus besar, kelemahan otot, bahkan depresi.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,yakni membaca fakta nutrisi pada kemasan sebagai cara paling sederhana untuk menemukan makanan ultra proses. Sebagian besar makanan ini memang disajikan dalam bentuk kemasan. Jika daftar komposisi makanan sangat panjang, dengan banyak istilah kimia, hampir bisa dipastikan adalah makanan ultra proses. Kandungan seperti kasein, laktosa, whey, dan gluten umumnya hanya ditemukan dalam makanan ultra proses. Selain itu, ada bahan yang berasal dari pemroresan lanjut, seperti minyak terhidrogenasi, protein terhidrolisis, isolat protein kedelai, maltodekstrin, dan sirup jagung (high-fructose corn syrup/HFCS). Dengan mengenali jenis makanan ini, kita bisa menetapkan mana pilihan asupan makanan yang sehat untuk keluarga.