Bercita-cita ingin menjadi diplomat dan senang mempelajari hukum internasional, selepas lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2009, perempuan bernama lengkap Melissa Butarbutar ini kemudian berubah haluan memilih berkarier sebagai lawyer. Apalagi, dia mendapatkan tawaran menarik bekerja di firma hukum Pradjoto & Associates dan mencoba menekuni secara serius profesi commercial lawyer dan fokus di bidang banking & finance. “Ternyata saya mencintai pekerjaan ini. Satu setengah tahun kemudian saya meneruskan pendidikan S2 ke Prancis mendapat program beasiswa dari Total E & P Indonesia mempelajari legal & tax management di EDHEC Business School. Tidak sia-sia saya berhasil meraih gelar MSc dan Best Student Award di sana,” ujarnya dengan nada bersemangat.
Melissa kemudian kembali ke Tanah Air tahun 2012 dan bergabung ke law firm top dunia Baker McKenzie. Tantangan berat pun menyambangi dengan masuknya dia ke dalam tim penanganan kasus Bank Century, antara lain bersama Rambun Tjajo yang sekarang menjadi partner bisnis Melissa di Tjajo & Partners. “Kami menjadi penasihat hukum mewakili Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS dalam divestasi Bank Century yang sekarang bernama Bank J Trust dan sebelumnya adalah Bank Mutiara. Kasus Bank Century saat itu menjadi sorotan di mana-mana dan menjadi tekanan luar biasa bagi kami. Apalagi, saya belum banyak memiliki pengalaman, sementara ekspektasi orang-orang terhadap saya juga besar. Dengan team effort yang baik, akhirnya transaksi tersebut dapat terselesaikan dengan baik,” ungkapnya dengan nada lega. Pengalaman berharga tersebut kemudian menjadi landmark untuk perjalanan karier Melissa. Hingga saat ini transaksi tersebut masih sering didiskusikan dan dijadikan referensi.
Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya dia rasakan tidak terlalu sulit ditangani dan pada awal Januari 2018 tantangan baru menanti, dia pindah perusahan ke Tjajo & Partners mengemban jabatan sebagai Managing Partner. Tjajo & Partners memberikan jasa hukum di bidang Capital Markets, Corporate & M&A, Banking & Finance, juga Projects & Infrastructure, serta Restructuring & Insolvency. Para klien banyak yang memujinya sebagai lawyer milenial yang tangguh dan tidak sekalipun pernah terintimidasi, karena faktor usia yang masih muda. Dia memiliki kepercayaan diri untuk menyelesaikan berbagai proyek besar dengan para senior dan orang-orang yang berusia dua kali lipat dirinya. Tak heran, jika namanya pun masuk sebagai salah satu dari 10 praktisi hukum—merupakan yang termuda—sebagai The Indonesia Rising Stars pada ALB 2019 Asia Edition.
Dia dinominasikan pada ALB Indonesia Law Awards 2018 dan 2019 dengan predikat The Young Lawyer of the Year Category. Berbekal pengalaman lebih dari 10 tahun menangani beragam klien dari perusahaan multinasional, BUMN, swasta lokal, maupun perusahaan startup, perjalanan kariernya pun melesat sebagai lawyer muda yang berkualitas dan mumpuni. Di bawah kepemimpinannya, Tjajo & Partners memperoleh berbagai penghargaan, di antaranya sebagai Raising Law Firm of the Year 2018 dan Transactional Boutique Lawfirm of the Year 2020 pada ALB Indonesia Law Award. Tjajo & Partners juga selalu memperoleh banyak nominasi di berbagai ajang penghargaan baik domestik maupun regional. Untuk firma hukum yang masih cenderung baru, prestasi ini sungguh membanggakan.
Perempuan berusia 33 tahun ini melanjutkan, “Hasil kerja dan quality control yang bagus bagi saya menjadi suatu hal yang sangat penting dijaga dalam bisnis ini. Kami harus bisa memastikan para lawyer memiliki kualitas dan standar kerja yang stabil. Tidak boleh naik turun performanya agar klien tidak pergi, mengingat ada banyak saingan law firm lain yang siap membantu dengan harga kompetitif. Jika klien puas biasanya mereka pun akan merekomendasikan kita ke kolega bisnisnya dan ini menjadi keuntungan untuk kami.”
Sementara, berbicara mengenai peluang bisnis di tengah pandemi Covid-19, dia dengan optimis berkata bahwa dalam situasi apa pun, baik atau buruk tetap akan selalu ada peluang. Menurutnya untuk industri jasa hukum tetap akan dibutuhkan, karena yang namanya bisnis pastinya harus terus berjalan. Dalam situasi ekonomi yang sedikit melambat, justru diperlukan ada beberapa sektor yang mesti terus didorong dan dipacu untuk menggerakkan roda ekonomi. “Misalnya, beberapa perusahaan BUMN tetap aktif berjalan dan menjadi klien kami, hingga sekarang masih dibantu dalam berbagai aksi korporasi. Saat kondisi sedang tidak baik banyak perusahaan melakukan restrukturisasi, itu pun menjadi peluang untuk kami,” tambah Melissa yang bangga dengan tim kerjanya bisa tetap kompak bekerja secara efisien dan efektif baik secara WFH maupun ketika berada di kantor. Meskipun tidak selalu bertemu langsung, dia tak pernah bosan mengingatkan seluruh lawyer bekerja dengan komitmen dan bertanggung jawab.
Saat dirinya merasa penat, Melissa mempunyai cara tersendiri untuk menenangkan jiwanya. Yaitu menyempatkan diri sejenak menonton YouTube pemain sepak bola kegemarannya megabintang Barcelona, Lionel Messi. “Saya senang dengan kegiatan me time di rumah menonton video sepak bola, tenis, film, dan mendengarkan musik. Jadi, hiburan untuk saya tidak sulit sebenarnya, tak perlu traveling jauh-jauh saya sudah merasa happy dan fresh kembali,” tambahnya seraya tersenyum menutup pembicaraan dengan Women’s Obsession. Elly S | Foto: Fikar A