Mengapresiasi Lima Perempuan Inspiratif

 

Bertema utama ‘literasi dengan semangat kolaborasi’ menjadi penyemangat baru dalam ajang Ibu Ibukota Awards tahun ini yang mengangkat cerita perempuan penggerak #AksiHidupBaik di Jakarta. Acara ini pertama kali digelar tahun 2019, digagas oleh Fery Farhati, istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta. 

 

Di ajang ketiga kalinya ini Ibu Ibukota Awards memperkenalkan makna literasi lebih luas, sebagai kecakapan seseorang untuk terus belajar dan mengajar bagi sekitarnya. Masyarakat pun diajak untuk turut melakukan #AksiHidupBaik dan mengapresiasi kontribusi Ibu Ibukota dengan turut menyebarkan cerita Ibu Ibukota.

 

“Tahun ini kami kembali menerima ratusan cerita sosok Ibu Ibukota yang diusulkan oleh masyarakat. Kita perlu bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada seluruh sosok yang bergerak di sudut-sudut Jakarta. Mereka telah mengambil bagian untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” ujar Fery. Dari ratusan cerita sosok ibu inspiratif ini terpilih 21 orang yang dinilai memiliki kemampuan memberdayakan sekitar.

 

Fery Farhati penggagas Ibu Ibukota Awards

 

Dia melanjutkan, “Sambil terus belajar dan mendedikasikan dirinya bergerak menjalankan program-program yang memberikan dampak positif bagi lingkungannya. Ada lima bidang yang dipentingkan dalam pemberdayaan ini, yaitu bidang kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan.”

 

Bertepatan dengan momentum Hari Ibu, Ibu Ibukota Awards pun memberikan apresiasi kepada lima perwakilan dari sosok Ibu Ibukota tahun 2021. Siapa sajakah  kelima sosok  perempuan yang menjadi perwakilan Ibu Ibukota tahun ini untuk diberi apresiasi dalam momen tersebut? 

 

“Dalam bidang Pendidikan adalah Ibu Hoiriyah. Berawal dari pengalaman pribadinya yang merasa sulit mencari sekolah bagi buah hatinya, yaitu merupakan anak berkebutuhan khusus, beliau mendirikan PAUD inklusi untuk anak autis di Jakarta Utara. Saat ini sekolah Ibu Oi dijadikan sebagai percontohan PAUD lainnya,” papar istri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.

 

Dari bidang Kewirausahaan diwakilkan Ibu Sri Sintawati. Kesibukannya sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi, tidak menghalanginya untuk bergerak. Dia mengajarkan ilmu membatik dan cara memasarkannya kepada masyarakat sekitar, agar ada lebih banyak orang yang berdaya dan diharapkan bisa mandiri secara ekonomi.

 

Sri Sintawati, penerima anugerah Ibu Ibukota Awards bidang kewirausahaan

 

“Sementara dari Bidang Kesehatan terpilih Ibu Ike Ni’mah Tatimu. Dia secara langsung terjun menjadi Kader Tuberkulosis atau TB di kawasan Warakas, Jakarta Utara. Berawal dari rasa penasaran tentang seluk beluk penyakit TB. Beliau berusaha mencari tahu, mempelajari, serta melakukan penyuluhan mengenai upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Kemudian Bidang Lingkungan adalah Ibu Fathimah Himmatina. Dia  bersama suami belajar mengolah sampah organik dengan bantuan maggot Black Soldier Fly atau BSF. Kini, idenya tersebut sudah berkembang menghasilkan alat budidaya maggot yang bernama Magobox,” lanjut Fery.

 

Terakhir dari Bidang Pemberdayaan diwakilkan oleh sosok Ibu Suyatmi yang biasa disapa dengan Bu Mamiek. Berawal dari kegelisahannya melihat warga yang terlilit pinjaman dengan bunga yang besar beliau tergerak mendirikan Koperasi Wanita Flamboyan sejak tahun 1992 di wilayah Jakarta Timur. Sehingga membantu ibu-ibu bisa mandiri secara ekonomi dan terlepas dari jeratan rentenir. Dalam pelaksanaannya, acara ini dibantu oleh lebih dari 60 relawan yang berperan mulai dari proses seleksi, penyusunan konten, hingga proses shooting dan penyelenggaraan acara, juga 10 tim seleksi dari berbagai latar belakang.

 

Bertepatan dengan momentum Hari Ibu, Ibu Ibukota Awards meluncurkan sebuah lagu bernapaskan kolaborasi pada Momen Apresiasi yang ditayangkan melalui YouTube Channel Ibu Ibukota. Ajang Ibu Ibukota Awards hadir untuk memberikan apresiasi kepada 21 sosok Ibu Ibukota yang tak pernah berhenti belajar dan berjuang dalam menyebarkan literasi #AksiHidupBaik di Jakarta. Single berjudul ‘Ibu Ibukota’ ini merupakan hasil kolaborasi antara pencipta lagu Ecep Setyadi, Rachmat AS sebagai arranger, Dody Isnaini adalah music director dan Upie Guava sebagai video director.

 

 

Beberapa sosok dengan profesi beragam juga ikut dilibatkan. Di antaranya penyanyi kenamaan, seperti Andien, Neida Aleida, Mario Ginanjar, dan Dudy Oris, presenter Wandha Dwiutari, atlet Dedeh Erawati, hingga dr. Myra Aya Sylvina. “Semangat #AksiHidupBaik menjadi magnet bagi kita semua untuk berkolaborasi lebih luas lagi. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan hati untuk menghadirkan wajah Jakarta menjadi lebih humanis dan penuh harapan melalui lagu ini,” tambah Fery.

 

Sebagai video director, Upie Guava juga mengungkapkan bahwa lagu ‘Ibu Ibukota’ tidak seperti musik penghargaan biasanya. Sehingga music video yang dibuat ingin dapat dinikmati sepanjang tahun oleh masyarakat Jakarta. “Di saat banyak orang melihat Jakarta hanya soal material, tapi di sudut kota terdapat sosok yang dengan tulus bergerak untuk menjadikan lingkungannya lebih baik. Saat saya ditawarkan untuk terlibat, rasanya tidak ada alasan untuk menolak,” jelas Dody Isnaini, music director Ibu Ibukota.

 

Momen Apresiasi Ibu Ibukota Awards dapat terselenggara atas dukungan dari berbagai sponsor, yaitu PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Paragon Innovation and Technology, PT MRT Jakarta, dan Waste4change. Juga didukung teman-teman komunitas; Baca Jakarta, BBBook Club, Bersamamama.id, Fun Garden Literacy, Ruang Aksara Pengetahuan, Lindungi Hutan Jadetabek, dan Ayo Ke Taman. Termasuk juga Teman Taman Jakarta, Kota Tanpa Sampah, Sustaination, Jalan Baru, Sadari Sedari, I Am Okay, Sahabat Gizi, Blood4Life, Food Bank Of Indonesia, WS Citra Phonegraphy, Plus Jakarta, serta para pengrajin Jakarta dan seluruh teman #AksiHidupBaik

 

Elly S | Dok. Ibu Ibukota Awards