Ubah Tantangan Jadi Kesempatan

Hasinah Jusuf, Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia

Memiliki jutaan nasabah di seluruh dunia, Allianz sebagai perusahaan asuransi global merupakan salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan kesetaraan gender. Persamaan antara lelaki dan perempuan sudah menjadi bagian integral dari perusahaan asal Jerman ini. Salah satunya adalah komposisi pemimpin perempuan yang seimbang. Saat ini jajaran direksi Allianz Indonesia terdiri dari dua orang perempuan dan tiga laki-laki. Salah satu di antaranya adalah Hasinah Jusuf, Direktur Legal & Compliance.

 

Bergabung dengan Allianz sejak 2018, Hasinah bukan pemain baru dalam industri asuransi. Berpengalaman sebagai lawyer di firma yang cukup terkenal, Dermawan & Co., ketertarikannya pada hukum internasional serta berbagai negoisasi yang kerap terjadi membawanya terjun ke industri asuransi pada 2011. Dipercaya menjadi penasihat hukum, ada pengalaman berkesan saat dia diminta membantu membenahi proses compliance perusahaan Jepang yang melakukan akuisisi di Indonesia. Terlibat dari awal hingga perusahaan itu mulai beroperasi membuat ibu dua anak ini mantap berkarier di perusahaan asuransi.

 

Menanggapi isu kesetaraan gender, di Allianz sendiri ditunjukkan dengan memberikan kesempatan yang sama. Tidak hanya fokus kepada perempuan, melainkan lebih pada kesetaraan hak antara lelaki dan perempuan. “Contohnya, untuk perempuan yang baru melahirkan diberikan cuti lebih panjang. Begitu pula lelaki yang istrinya melahirkan diberikan cuti pula, agar dapat berperan membantu sang istri,” ujar Hasinah dengan bangga, karena tidak semua perusahaan memiliki kebijakan seperti itu.

 

Hasinah juga menyinggung tentang perlindungan terhadap perempuan dengan disahkannya Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Sebenarnya di Allianz sendiri telah menerapkan anti-harassment policy. “Selama ini kita menjalankannya lebih kepada arahan grup, karena secara lokal belum didukung hukum yang ada. Namun jika sampai terjadi, kami secara internal akan membicarakan bagaimana mengatasinya, walaupun sanksi yang diberikan lebih kepada keputusan perusahaan. Dengan adanya undang-undang ini menegaskan lagi konsekuensi dari tindakan yang dilakukan, terkait dengan kekerasan seksual tersebut, karena menjadi bagian dari kebijakan anti-harassment tadi,” paparnya lebih lanjut.

 

Bicara tentang bias yang sering kali dialami perempuan, Hasinah mengatakan bahwa Allianz menyoroti masalah upah yang diterima pegawai perempuan. Pada beberapa industri, upah perempuan dibedakan dengan laki-laki, tanpa melihat kapasitasnya. Hal ini tidak berlaku di Allianz dan setiap tahunnya perusahaan juga melakukan survei untuk memastikan kepuasan setiap pegawai dan menyampaikan masukan maupun keluhan apabila terjadi sesuatu yang tidak sesuai. Sistem whistle blow pun memberikan kesempatan kepada siapa pun secara anonim jika ingin melaporkan tindak pelanggaran, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di regional dan grup. Membawahi divisi legal & compliance, Hasinah bertanggung jawab memastikan kelangsungan good corporate governance dan seluruh proses kepatuhan dengan peraturan dalam perusahaan.

 

“Sifatnya lebih memberikan proteksi kepada seluruh stakeholder, tidak hanya perusahaan, tetapi juga nasabah. Kalau terjadi komplain yang mengarah ke legal complaint, saya juga in charge untuk membantu pekerja, supaya prosesnya bisa terselesaikan dengan baik. Sehingga tidak ada potensi legal complaint pada media sosial yang membesar dan mengarah pada banyak hal,” ungkap peraih gelar master hukum dari Erasmus University Rotterdam ini mengenai tugas yang diembannya.

 

Kecakapannya sebagai seorang pemimpin perempuan di Allianz Indonesia yang mampu mengelola organisasi dengan baik serta mencapai tujuan perusahaan pun diganjar dengan penghargaan. Di antaranya diberikan Sindo Media pada ajang Apresiasi Perempuan Hebat Indonesia 2019, Majalah Infobank untuk Top 100 Most Outstanding Women in Financial Sector 2022 dan The Iconomic pada ajang Inspiring Women Award 2021 dan 2022. Mendapatkan beberapa anugerah ini, dia menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan hasil kerja tim. Karena good corporate governance itu adalah fondasi dari sebuah perusahaan yang dibuat agar berjalan lancar.

 

Baca Juga:

Selalu Berkontribusi Dan Bersikap Profesional

Bahu-membahu & Berkolaborasi

 

Kepemimpinan Hasinah yang sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan berasal dari keyakinan bahwa semua yang berada di satu perusahaan itu pasti memiliki tujuan sama. Dia tidak ingin semua kendali berada di tangannya, karena menurutnya seorang leader bisa dibilang berhasil, apabila mampu menciptakan pemimpin selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan delegasi. Biasanya dia memberikan pembinaan dan arahan di awal, lalu menyerahkan kepada setiap tim untuk membuat program mereka masing-masing dan berdiskusi dengannya jika terdapat isu atau problem. Ditanya tentang tantangan yang dihadapi perempuan, dia menganggapnya justru sebagai kesempatan. Seperti bagaimana menyeimbangkan antara karier dan keluarga. Baginya tidak akan ada masalah jika kita bisa bersikap profesional, bukannya menghitung berapa waktu yang kita luangkan untuk pekerjaan maupun keluarga. Perempuan juga harus open minded, tidak mudah berpuas diri, mencapai apa yang mereka inginkan dengan fokus, tetapi juga tidak melupakan kodrat.

 

“Meneladani Kartini dan sebagai ibu dari dua orang putri, saya selalu ingatkan mereka bahwa kita harus bangga sebagai perempuan dengan kelebihan kita. Jadi, equality itu bukan menyamakan perempuan jadi laki-laki dan sebaliknya, tetapi lebih ke strong point gender itu sendiri. Itu yang selalu saya sampaikan kepada anak-anak, bagaimana membuat strong point kita sebagai perempuan supaya lebih maju,” ujar pencinta kopi ini. Dia pun berharap dapat menjadi role model seperti sang ibu yang selalu ada setiap kali dibutuhkan.

 

(Naskah: Nur Asiah | Foto: Fikar Azmy)