Pengusaha sekaligus CEO bernama lengkap dr. Oky Pratama, dipl. AAAM, ini membuktikan bahwa menjalani bisnis yang beriringan dengan passion sangatlah penting. Perusahaannya, Benings Pratama Grup yang membawahi Benings Clinic kini begitu terkenal dan sudah mempunyai cabang di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Berbicara tentang awal perjalanannya merintis usaha, pria yang lahir dan besar di Kota Jambi tersebut memang melewati proses yang tak mudah. Oky mengaku memulainya usai menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Baiturrahmah, Padang, Sumatra Barat, sesuai amanat orang tua.
“Pada Juli 2016, saya mulai berjualan online kecil-kecilan. Saat itu saya menjual alat pembersih komedo dan ternyata laku keras. Uangnya saya putar untuk berjualan skincare. Saya ingat sekali pendapatan bersihnya sekitar 100 jutaan. Uang itulah yang saya kumpulkan untuk memulai bisnis. Akhirnya, ketika sudah mencapai 800 juta, saya memberanikan diri mendirikan klinik kecantikan sederhana pada tahun 2017 di kota kelahiran saya, Jambi. Sedikit demi sedikit alat-alat saya beli dari hasil menabung,” ungkap dokter berusia 30 tahun ini.
Tanpa memiliki pengalaman bekerja di klinik kecantikan milik orang lain, Oky merancang manajemen dan program kerja sendiri. Meski saat itu kliniknya tidak serta merta dikunjungi banyak pasien, dia tetap mengembangkan perlahan dari pendapatan hasil penjualan online. Dalam rentang waktu dua bulan, barulah nama kliniknya mulai dikenal. “Saat itu dokter kecantikan laki-laki masih bisa dihitung jari. Bahkan saya dokter laki-laki satu-satunya di Jambi. Apalagi kebanyakan customer ibu-ibu masih lebih senang dengan dokter perempuan. Namun karena dianggap suatu hal yang berbeda, perkembangan Bening’s Clinic perlahan mulai pesat,” tuturnya.
Pada tahun 2018, Oky mendirikan klinik kedua di Palembang. Setahun kemudian menyusul di Lampung dan Pekanbaru, tahun berikutnya cabang kelima diresmikan di Jakarta. Oky memaparkan, “Sejak tahun 2020 hingga 2021 menjadi jumlahnya menjadi 29 klinik dan sekarang sudah total 33 cabang. Pergerakan ini memang sangat cepat walaupun saat itu sedang diterpa pandemi Covid-19.”
Ekspansi Kala Pandemi
Di kala banyak rekan sejawat dan pebisnis harus terpukul akibat pandemi, Oky malah berani melakukan ekspansi. “Tiga bulan pertama munculnya pandemi tahun 2020 memang dampaknya sangat terasa karena seluruh klinik sempat ditutup. Namun, sekali lagi penjualan online dapat mem-backup karena skincare sudah seperti kebutuhan pokok. Saat ini boleh dikatakan banyak orang Indonesia mulai peduli pada penampilan, tetapi belum sampai pada puncaknya. Kita belum seperti Thailand ataupun Korea. Saya berani berekspansi besar-besaran, karena sekarang eranya skincare dan alhamdulillah nama Bening’s sudah diterima di masyarakat. Kami percaya bisa makin merajai industri skincare,” ujar pengusaha yang menargetkan 50 cabang tahun 2022 dan 100 cabang pada 2023 ini.
Pada awal tahun 2022, Benings Pratama Grup mendapatkan dua penghargaan dari MURI, yakni sebagai klinik kecantikan dengan fasilitas perangkat laser jenis terbanyak, dan skincare produksi dokter dengan penjualan e-commerce terbanyak. Mengenai klinik kecantikan dengan fasilitas perangkat laser jenis terbanyak, menurut Oky, hal tersebut merupakan bentuk keberhasilan Bening’s Clinic yang selalu mengedepankan laser center sebagai ciri khas dan selling point. Sebab saat ini klinik kecantikan sudah semakin banyak di Indonesia.
BACA JUGA:
dr Ayu Widyaningrum: Andalkan Perawatan Kecantikan Berkualitas
dr. Gaby Syerly: Gairah dan Cinta Pekerjaan
“Bening’s Clinic dikenal sebagai laser center di Indonesia. Kami memiliki jenis laser paling lengkap dan banyak di Indonesia dibandingkan dengan klinik kecantikan lainnya. Juga memiliki alat laser nomor satu di dunia dari Amerika. Meski saat ini banyak produk skincare bermacam merek, tapi pencapaian meraih penghargaan tersebut membuktikan bahwa Bening’s Skincare kian banyak diminati di Indonesia. Inilah salah satu keunggulan kami,” jelas dokter yang juga aktif memberikan informasi dan edukasi seputar kesehatan kulit di akun media sosial pribadinya.
Untuk penjualan skincare, Oky memanfaatkan mitra bisnis atau reseller. Untuk saat ini, Bening’s Clinic memiliki sekitar 10 ribu mitra yang memiliki peran penting untuk penjualan produk tersebut. Agar lebih mantap, dia menggagas program Bening’s Learning yang mengajarkan keilmuan kepada para mitra, seperti tentang pemasaran, membuat konten digital, dan product knowledge. Tujuannya agar para mitra tidak hanya mengejar omzet, tetapi juga memahami lebih jauh produk dan mempu menjadi edukator bagi konsumen. Branding produk yang kuat hingga saat ini bahkan membantu mitra mencapai perputaran produk hingga 10.000 paket skincare per bulannya.
Jiwa entrepreneur Oky mendorongnya menjadi pribadi yang tak cepat puas. Selain Bening’s Clinic dan Skincare ada beberapa usaha lain yang dijalaninya, antara lain perkebunan sawit, restoran, clothing brand, usaha Kopi Gladiator, bahkan digital media yang dinamai Opra Entertainment. Tahun ini dia mengaku sudah merambah ke dunia properti dan berencana menjajaki proyek bisnis lain yang digeluti.
Selain pengusaha, Oky dikenal juga sebagai influencer yang kerap membagikan hadiah kepada pengikutnya dan yang membutuhkan. “Berbagi tidak akan membuat kita miskin. Dengan bersedekah, saya merasa semua usaha saya dipermudah. Semakin sering memberi semakin lancar pula rezeki saya. Karena itulah, saya membuat tagline, ‘berbagi setiap hari’. Sejalan dengan program Bening’s Indonesia yang menyisihkan pendapatan untuk berbagi. Setiap Jumat kami melakukan blusukan di daerah, hal ini dilakukan di semua klinik saya yang tersebar di seluruh Indonesia semata-mata agar Bening’s semakin menapaki sukses ke depannya,” jelas dokter yang hobi nonton dan jalan-jalan ini menutup pembicaraan. Foto: Dok. Pribadi