Mengenal Tokoh Emansipasi Asal Minahasa

Pada bulan Agustus, seluruh masyarakat di Tanah Air umumnya akan mempersiapkan perayaan ulang tahun Ibu Pertiwi. Tahun ini, HUT ke-77 Republik Indonesia tampak lebih meriah dibandingkan dua tahun belakangan.

 

Berbagai kegiatan dilaksakan untuk hari istimewa ini. Untuk turut merayakan, kali ini Women’s Obsession membahas tentang Maria Walanda Maramis. Seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang turut memperjuangkan hak-hak perempuan dan kemajuan di bidang pendidikan.

 

  • Maria Walanda Maramis lahir dengan nama lengkap Maria Josephine Catherine Maramis pada 1 Desember 1872 di Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
  • Menjadi yatim piatu di usia enam tahun, Maria oleh pamannya yang bernama Mayor Ezau Rotinsulu.
  • Dia dan kakak perempuannya, Antje, mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Melayu yang berlokasi di Maumbi.
  • Pada tahun 1890, Maria menikah dengan seorang guru Bahasa, Joseph Frederick Caselung Walanda.
  • Menyadari pentingnya pendidikan dan keterampilan bagi perempuan sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya, Maria bersama beberapa orang mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) pada 8 Juli 1917.
  • Kaum hawa yang ikut di organisasi ini diajarkan beberapa keterampilan, seperti merawat bayi, memasak, membuat kue, menjahit, dan lain-lain.
  • Mendapat sambutan baik, PIKAT memiliki cabang di beberapa wilayah Minahasa. Ada pula cabang di Batavia, Bogor, Poso, Bandung, Gorontalo, Magelang, dan lain-lain.
  • Tidak sampai di situ, pada tahun 1932 PIKAT mendirikan Opleiding School Var Vak Onderwijs Zeressen atau Sekolah Kejuruan Putri.
  • Sekolah ini menjadi langkah Maria untuk perempuan-perempuan Tanah Air, agar mendapat hak pendidikan yang sama dengan laki-laki.

Baca Juga:

Perempuan Berdaya Winnie Yamashita Rolindrawan: Perkuat Industri Fintech dan Seni Tanah Air

Perempuan Berdaya Yuli Yulianti: Berdayakan Diri dengan Passion

 

  • Maria juga fokus mendukung hak perempuan di bidang politik. Seperti hak memilih dan bergabung di Dewan Kota atau Volksraad.
  • Maria akhirnya sukses memperjuangkan hak pilih perempuan dalam Badan Perwakilan Minahasa pada 1921.
  • Perempuan yang dikenal memiliki keinginan kuat dan sangat cerdas ini meninggal dunia pada 22 April 1924.
  • Kalimat paling terkenal dari Maria adalah “Alangkah pahitnya bila kita hanya menyerah pada kelemahan, atau kekurangan perhatian orang lain terhadap hati nurani, seluruh rencana, dan gagasan kita.”
  • Maria dinobatkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional pada 20 Mei 1969.
  • Sebuah perangko bergambar Maria Walanda Maramis pernah dibuat pada tahun 1999.
  • Untuk mengenang jasanya, dibangun sebuah patung Walanda Maramis yang terletak di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Manado, Sulawesi Utara.
  • Google doodle juga pernah menampilkan wajahnya pada 1 Desember 2018 lalu.