Untuk kedua kalinya Uniqlo dan Marni berkolaborasi menghadirkan berbagai koleksi dengan desain artistik dan progresif. Koleksi terbaru ini memadukan dua filosofi desain untuk memberikan kenyamanan saat dipakai sehari-hari maupun kehangatan saat musim dingin, serta melengkapi gaya sehari-hari dengan ragam warna dan keceriaan.
Yukihiro Katsuta, Fast Retailing Group Senior Executive Officer dan Head of R&D Uniqlo, mengatakan koleksi Uniqlo dan Marni perdana menerima respons yang luar biasa pada musim lalu. Banyak pelanggan di kota-kota yang telah memakai berbagai item dari koleksi ini. Koleksi terbaru ini memenuhi kebutuhan masyarakat yang tengah mencari pakaian yang memungkinkan mereka untuk lebih berekspresi dan berkreasi dalam busana unik dan menarik.
BACA JUGA:
Dikemas dalam Tiga Babak, Bramanta Wijaya Hadirkan Cerita Perempuan dari Masa ke Masa
Jaga Hadiah Batik Hari Ibu Tetap Indah dengan 5 Langkah Mudah
“Tema koleksi kedua ini adalah kegembiraan dalam balutan pakaian. Hal ini diekspresikan melalui produk Uniqlo yang sangat identik dengan musim dingin, yaitu Heattech; pakaian rajutan yang sangat diminati oleh pelanggan; dan beragam aksesoris. Saya berharap para pelanggan dapat menikmati kualitas dan kreativitas tinggi dari koleksi terbaru ini, serta keahlian yang mereka interpretasikan ke dalam busana sehari-hari,” ujar Yukihiro.
Franscesco Rissco, Creative Director Marni, mengungkapkan proses kreatif di balik koleksi ini. Tetap mempertahankan pragmatisme filosofi desain Uniqlo dan mewujudkan estetika khas Marni ke dalam sebuah koleksi LifeWear yang dirancang dengan sempurna, Marni menelusuri persepsi estetika tahun 60-an serta bermain-main dengan klise. Penggunaan beragam pola merupakan ciri khas Marni yang dikenal oleh banyak orang, sebagaimana pola sudah menjadi identitas inti dari desain serta bahasa grafis kami.
“Namun, kali ini kami menuangkan pola-pola psikedelik tersebut ke dalam garmen yang secara tegas membentuk tubuh pemakainya, sehingga menciptakan perpaduan misterius antara print dan anatomi yang mendefinisikan siluet,” tutur Franscesco.
Grafis, warna, dan bentuk yang tercipta dari sinergi
Kreativitas Marni ditampilkan melalui layering yang menyatukan graphic print, warna-warna cerah, dan bentuk tiga dimensi organik. Produk musim dingin Uniqlo, Heattech, telah diinterpretasikan kembali melalui print psikedelik khas 1960-an dan desain color block. Luaran bulu angsa dengan siluet kepompong yang tebal dapat dipadukan dengan rajutan berwarna hijau neon, oranye, dan kuning saffron. Paduan Heattech dan luaran bulu angsa yang menyelimuti tubuh juga membantu Anda tetap terasa hangat di musim dingin.
Koleksi padu padan yang memukau
Temukan kemungkinan tak terbatas untuk pilihan gaya sehari-hari dengan rangkaian produk yang ditawarkan dalam koleksi ini. Rompi, sweater, dan balaclava—yang cocok untuk membantu melewati musim dingin—dirancang menggunakan rajutan popcorn yang sama untuk memastikan pemakainya tetap hangat dari kepala hingga kaki.
Selain sarung tangan dan beanies dalam rajutan senada, koleksi ini juga menampilkan sarung tangan dan stola rajutan kasmir maupun mélange. Beragam pilihan produk dalam berbagai macam warna dan pola, membuat Anda tidak akan kesulitan mencari hadiah yang tepat untuk musim liburan.
Syal Kaleidoskop Furoshiki
Koleksi ini juga menampilkan syal furoshiki yang 100% terbuat dari bahan sutra dengan pola gaya lukisan tangan yang memanjakan mata. Selain terasa halus saat disentuh, kemilau dan kelembutan sutra syal furoshiki juga membentuk draping yang indah, serta memberikan sentuhan warna jika dikenakan sebagai aksesori di leher atau aksen gaya rambut.
Furoshiki, atau kain pembungkus tradisional Jepang, telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang sejak dulu. Teknik “watermelon wrapping” untuk mengemas benda bulat diinterpretasikan sebagai mini bag untuk barang-barang kecil, seperti dompet atau handphone. Sementara teknik “flower petal wrapping”, yang membentuk sebuah simpul menyerupai bunga, sangat ideal sebagai pembungkus hadiah bagi seseorang yang istimewa.
Nur A | Dok. Uniqlo