Skin Cycling Routine untuk Kulit Lebih Sehat

 

Pada pertengahan 2022 muncul tren skin cycling yang dicetuskan oleh dokter kulit Whitney Bowe. Dermatologis asal New York ini memperkenalkan metode skincare yang terinspirasi dari rutinitas kebugaran. Dalam hal berolahraga, pentingnya pemulihan benar-benar tidak dapat diremehkan.

 

Dari atlet Olimpiade hingga amatir, siapa pun yang berolahraga secara teratur tahu bahwa melakukan rutinitas berat yang sama setiap hari tanpa waktu istirahat hanya akan menghambat—bukan malah membantu—kemajuan. Sama halnya seperti perawatan kulit atau skincare.

 

Bowe merancang Skin Cycling sebagai rutinitas perawatan kulit malam untuk memaksimalkan hasil, sekaligus meminimalkan iritasi. Skin Cycling menggunakan pendekatan “less is more” yang disederhanakan untuk perawatan kulit, membuat produk yang kita gunakan bekerja lebih cerdas, lebih keras, dan lebih baik. Revolusi skincare ini dalam sekejap menjadi viral dan telah ditonton lebih dari 3,5 miliar tampilan di TikTok dan memengaruhi perawatan kulit di seluruh dunia.

 

BACA JUGA:

Sediakan Solusi Setiap Permasalahan Kulit

Cegah Kerutan dengan Liposom Nano

 

Banyak orang yang sepertinya tidak tahu produk mana yang harus dipakai dan kapan menggunakannya. Ketika mereka mengetahui produk dengan bahan-bahan baru, mereka hanya menambahkannya ke rutinitas mereka. “Ada yang berpikir bahwa semakin tinggi persentasenya, semakin baik. Padahal bisa jadi bahan tertentu dilapisi dengan cara yang sebenarnya hanya menyebabkan iritasi daripada membuahkan hasil,” ujar Bowe seperti dilansir harperbazaar.com.

 

“Perawatan tutin mereka menjadi sangat panjang, sangat rumit, dan berakhir dengan iritasi parah atau tidak ada perubahan maupun manfaat nyata pada kulit mereka,” lanjutnya. “Jadi saat saya memikirkan tentang perawatan kulit mereka dan variabel yang berubah, saya tahu kami perlu menemukan cara yang lebih strategis dan hati-hati untuk mendekati perawatan kulit.” Bowe memahami bahwa berbagai manfaat hanya akan datang dari penggunaan bahan-bahan ini secara terpisah, daripada semuanya, jadi dia menyusun rencana baru untuk pasiennya, yakni skin cycling atau siklus kulit.

 

 

Jika diartikan secara sederhana, skin cycling adalah rutinitas perawatan kulit dengan rotasi empat malam secara bergantian antara menggunakan bahan aktif dan membiarkan kulit beristirahat dan pulih. Terdiri dari empat tahapan, yakni eksfoliasi, retinoid, dan pemulihan dalam dua malam berturut-turut.

 

Malam 1: Eksfoliasi

Biasanya, siklus kulit akan dimulai dengan eksfoliasi atau pengelupasan kulit, diikuti dengan penggunaan retinoid, dan terakhir, dua malam untuk pemulihan, sebelum kembali ke malam pertama untuk melakukan semuanya dari awal lagi. “Konsepnya adalah selama malam pengelupasan, kita menggunakan produk pengelupasan—idealnya campuran asam yang berbeda—yang akan mengelupas lapisan paling atas sel kulit mati di permukaan kulit. Jadi, kita tidak hanya mendapatkan kulit bersinar dalam semalam, tetapi juga akan mendapatkan hasil maksimal dari malam kedua,”kata Bowe. Karena saat kita menghilangkan lapisan sel kulit mati, produk selanjutnya yang digunakan akan meresap lebih baik.

 

BACA JUGA:

Satu Langkah Kebaikan Beri Seribu Kebahagiaan

Merawat Rambut Berhijab Agar Tetap Sehat dan Tidak Rontok

 

Malam 2: Retinol

Retinol adalah salah satu bahan ampuh untuk disertakan dalam skin cycling. Bahan aktif ini bekerja untuk memperbaiki kulit dengan memecah sel kulit mati dan menghasilkan sel kulit baru—mengencangkan serta menghaluskan tampilan kulit. Sensitivitas kulit dapat memengaruhi kekuatan retinoid yang kita pilih, karena beberapa orang dapat menolerir retinoid lebih sering daripada yang lain. Sebagai salah satu bahan yang paling disukai dan serbaguna dalam perawatan kulit, retinol hampir dapat ditemui di setiap rutinitas perawatan kulit. “Banyak pasien mencoba retinol dan menyerah dalam beberapa minggu pertama karena kekeringan, iritasi, dan pembersihan, tetapi mereka harus melewatinya,” ujar Bowe. Saat memilih retinol untuk malam kedua, sebaiknya ingat toleransi kita. Jadi, jika mengetahui bahwa kita memiliki kulit sensitif atau reaktif, kita harus tetap menggunakan retinol yang dijual bebas dengan persentase lebih rendah daripada retinol resep yang lebih kuat.

 

Malam 3+4: Pemulihan

Setelah dua malam menggunakan bahan aktif eksfoliasi dan retinoid, berikan kulit kesempatan untuk pulih. Pada malam pemulihan, fokus untuk menutrisi mikrobioma kulit dan memperbaiki skin barrier atau pelindung kulit. Hindari bahan yang berpotensi mengiritasi dan hanya fokus pada perbaikan. Cukup sederhana, bukan?