Festival Lestari 5 Tumbuhkan Ekonomi Sigi dan Sulteng

 

Akselerasi pertumbuhan ekonomi setelah perlambatan akibat Covid-19 dan bencana alam di Kabupaten Sigi, dan Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan keterlibatan dan kolaborasi berbagai pihak. 

 

Pemerintah Kabupaten Sigi sadar betul bahwa untuk dapat mencapai semua target ini, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendirian. Itulah sebabnya, Festival Lestari 5 diselenggarakan sebagai upaya kolaborasi multipihak dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah. 

 

BACA JUGA:

Festival Berbalut Semangat dan Ketangguhan

Takbiran di Negeri Anak Benua

 

“Festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya dan masyarakat Sulawesi mencerminkan harapan bagi Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah. Sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau,” ungkap Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta dalam konferensi pers bersama media massa di Jakarta (8/5/2023). 

 

Kegiatan yang berlangsung pada 24 - 25 Juni 2023 ini menjadi salah satu strategi yang efektif, sekaligus nyawa yang dapat menghidupkan ekosistem pariwisata, ekonomi kreatif dan industri kecil menengah di Kabupaten Sigi. Lewat festival ini, kolaborasi multipihak tercipta dan memperkenalkan kearifan lokal, budaya, potensi alam, hingga komoditas lokal yang dapat menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. 

 

 

“Forum bisnis dan investasi untuk inovasi basis alam ini digelar untuk mewujudkan pembangunan lestari, sebab dalam upayanya membutuhkan dukungan banyak pihak dari sisi teknis, investasi, transaksi dan pendanaan,” ujar Kepala Sekretariat LTKL Gita Syahrani.

 

Kolaborasi dan pertukaran pengetahuan ini dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten, dengan terciptanya simbiosis mutualisme antara pemerintah dan masyarakat, saling menghidupkan perekonomian masyarakat. 

 

 

Misalnya, dalam gelaran festival ini setidaknya ratusan dan ribuan tamu akan hadir ke acara Pasar Warga yang digelar selama tiga hari di Taman Taiganja, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. 

 

Dalam kesempatan ini, berbagai produk hilirisasi alam akan dipamerkan dan dijual kepada pengunjung yang hadir. Berbagai komoditas alam seperti kakao, bambu, vanili palmarosa, kopi dan bambu pun telah dirangkum menjadi portofolio investasi lestari bagi Kabupaten Sigi. 

 

BACA JUGA:

Rayakan Lebaran Topat di Lombok

Art Jakarta Gardens: The Second Edition Sajikan Seni Rupa di Ruang Terbuka

 

Kolaborasi dalam festival ini juga melibatkan kaum muda sebagai penggerak perubahan. Maka, turut diselenggarakan rangkaian acara seperti Community Talks, Town Hall Muda melibatkan Generasi Lestari dan Pijar Foundation. 

 

Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi, Ratih Purbasari Kania mengatakan tren investasi yang mengutamakan dampak (selain keuntungan) makin meningkat. Apalagi dengan semakin banyaknya bencana alam karena dampak perubahan iklim serta Pandemi COVID-19, banyak investor yang tidak hanya berharap mendapat keuntungan, tapi juga investasi yang digelontorkan bisa menciptakan dampak baik.

 

 

Melihat tren tersebut, pada tahun 2022 Kementerian Investasi/BKPM dengan kerjasama berbagai pihak, meluncurkan Panduan Investasi Lestari. Panduan ini dapat dipakai oleh berbagai pihak, khususnya investor, bisnis, dan pemerintah untuk mendorong semakin banyaknya investasi-investasi yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi tapi juga berdampak baik. (Elly S | Dok. Pemda Kabupaten Sigi)