Setiap tahun pada tanggal 20 Juni, dunia memperingati kekuatan dan keberanian orang-orang yang terpaksa harus meninggalkan negeri mereka akibat konflik ataupun persekusi. Peringatan Hari Pengungsi Sedunia tahun ini mengambil tema “Hope Away From Home. A World Where Refugees Are Always Included” yang menekankan inklusi dan solusi bagi para pengungsi.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara singgah untuk para pengungsi. Per Maret 2023, UNHCR Indonesia mencatat 12.881 pengungsi dan pencari suaka berada di Indonesia. Sekitar 27% dari jumlah total pengungsi yang terdaftar adalah anak-anak dan 71% dari kelompok orang tua (perempuan dan laki-laki), dan 2% dari kelompok lansia.
BACA JUGA:
Perkenalkan Harmoni Alam dan Budaya Indonesia di Bulgaria
Gemerlap Kaleidoscope Dreams Monica Ivena dan Berlian Frank & co.
Memberdayakan para pengungsi dengan melibatkan komunitas dapat membantu memberikan mereka keamanan usai melarikan diri dari konflik dan penganiayaan di negara asalnya. Selain itu, juga merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendukung mereka untuk memulai kembali kehidupan baru, baik setelah kembali ke rumah ataupun di negara pemberi suaka.
Memiliki misi sebagai wadah aktualisasi untuk para pengungsi perempuan, Miskha Project adalah salah satu proyek nirlaba yang mendorong mereka agar mereka bisa berdaya selama penantian di Indonesia. Dipelopori Makaila Haifa, modest fashion brand, proyek ini merupakan social empowerment.
Memperingati Hari Pengungsi Sedunia 2023, Mishka Project mengadakan peragaan busana yang menghadirkan berbagai produk fashion, seperti kemeja dan tote bag yang dilukis oleh Dilla, pengungsi perempuan jebolan Mishka Project. Peragaan busana ini juga ikut melibatkan lima pengungsi perempuan sebagai model dan lima model dari Look Academy. Mereka mendapatkan pembekalan dan pelatihan dari pelatih profesional dari Look Academy.
Bertempat di The Anggrek Kitchen, Ground Floor, Mal Taman Anggrek Jakarta, acara yang diadakan pada 18-19 Juni 2023 ini turut menampilkan koleksi Makaila Haifa, seperti luaran, celana, tas, dan produk fashion lainnya. Menariknya, koleksi ini dibuat secara khusus untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia dengan memanfaatkan kain sisa hasil produksi, lalu disulap menjadi beberapa item fashion epik yang cocok dipakai sehari-hari.
BACA JUGA:
Kolaborasi Ciptakan Motif Tenun Baru
Menawarkan Style Journey dengan Konsep Baru
“Selain ikut merayakan dan memperingati World Refugee Day 2023, semoga kolaborasi ini bisa membangkitkan semangat baru untuk teman-teman refugee. Bahwa mereka tidak sendirian, bahwa betapa mulianya mereka yang bisa terus berdaya di saat sulit. Di tengah kesulitan yang sedang dialami, mereka masih sempat dan bisa memberikan manfaat untuk orang lain, dan yang paling penting semoga bisa menjaga semangat mereka untuk tetap menggapai mimpi, karena harapan, ‘HOPE’ itu sangat dekat dan nyata,” ujar Hida Founder Mishka Project dalam keterangan tertulisnya.