Warna-warni Topeng di Sekala Bekhak

Berlokasi tidak jauh dari ibu kota, Lampung Barat merupakan daerah yang masih menjaga tradisinya, yakni Festival Sekala Bekhak. Nama acara ini berawal dari tradisi yang dimiliki salah satu kerajaan tertua di Tanah Air, yakni Kerajaan Sekala Bekhak yang dulunya berlokasi di lereng Gunung Pesagi, Lampung Barat. Sebutan Sekala Bekhak sendiri memiliki penyebutan yang berbeda-beda, mulai dari Sakala Bhra, Sekala Beghak, Segara Brak, hingga Skala Brak.

 

Meski begitu, para ahli dan masyarakat setempat sepakat bahwa semua penyebutan tersebut merujuk pada satu nama yang sama, yaitu kelompok masyarakat yang didirikan oleh suku Tumi, leluhur asli masyarakat Lampung. Seiring berjalannya waktu, saat Kerajaan Bekhak mulai memeluk agama Islam, kerajaan ini terbagi menjadi empat daerah yang masing-masing daerah dipimpin oleh seseorang dengan gelar Umpu Bejalan Di Way, Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa, dan Umpu Pernong.

 

 

Baca Juga:

Experiencing Dubai to the Fullest

Manfaat Bermain di Ruang Terbuka Bagi Anak

 

 

Masih terus berlangsung hingga saat ini, festival ini merupakan acara tahunan yang rutin diadakan. Salah satu tradisi yang selalu ada adalah tradisi sekura yang merupakan bagian dari kebudayaan Lampung Barat. Tradisi ini memiliki makna yang mendalam, selain memperkuat persaudaraan, tradisi ini juga mengingatkan manusia akan hal baik dan buruk yang terjadi dalam kehidupan.

 

Sekura sendiri merupakan salah satu jenis topeng yang berkembang di Lampung. Seseorang dapat disebut ber-sekura ketika wajahnya tertutup. Topeng yang satu ini terbagi menjadi dua, yakni Sekura Kamak dan Sekura Betik. Sekura Kamak secara fisik terlihat berantakan, kotor, dan tidak rapi.

 

Sementara, Sekura betik adalah Sekura yang menggunakan penutup wajah yang indah dan bersih. Biasanya, masyarakat yang menjadi Sekura Betik menggunakan kain miwang dan kacamata. Selain menggunakan topeng dengan berbagai ekspresi, mereka yang bersekura umumnya memadukannya dengan berbagai busana dengan warna-warna meriah atau mencolok.

 

Selain sekura, tradisi nyambai juga menjadi bagian kebudayaan Lampung yang juga ditonjolkan. Tari nyambai sendiri merupakan tari kelompok berpasangan yang dilakukan para gadis (muli) dan bujang (mekhanai) sebagai ajang pertemuan atau silahturahmi untuk mencari pasangan. Peserta yang mengikuti tradisi ini merupakan perwakilan dari pekon, masyarakat, dan Perangkat Daerah di Kabupaten Lampung Barat.

 

Tidak hanya menyajikan berbagai pertunjukan budaya, festival ini juga menampilkan orkes gambus yang turut menjadi bagian dari budaya setempat. Ada pula bazar kuliner dan kerajinan tangan khas yang dijajakan para pelaku UMKM. Tahun ini, Festival Budaya Sekala Bekhak (FBSB) ke-9 digelar Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat di Lamban Pancasila.