Menyukai tantangan di dunia marketing yang dinamis, Ratri Paramita memulai kariernya di PT Saraswanti Indoland Development (SWID) Tbk pada September 2011. Sebagai tenaga pemasar, dia bahkan melakukan pemasaran langsung dengan turun ke jalan untuk membagikan brosur apartemen, karena jumlah staf yang masih terbatas.
Ketika itu belum ada bangunan apartemen dengan ketinggian yang mencolok. Namun bukan berarti perjalanannya berlangsung mulus tanpa hambatan.
“Selama tiga bulan, saya tidak menerima gaji dari perusahaan, karena kami menyadari bahwa waktu itu adalah tahap awal untuk mempromosikan dan menjual apartemen di Yogyakarta,” tutur perempuan yang akrab disapa Mita ini.
BACA JUGA:
Premita Fifi Widhiawatia: Jaga Amanah dan Harapan Nasabah
Masyita Crystallin: Perempuan Multiperan Inspiratif
Fokus utama Mita kala itu adalah penjualan kondominium hotel (condotel) The Alana Yogyakarta dan apartemen pertama di Jogja, yaitu Tower Sadewa, Mataram City. Perlahan, penjualan yang dilakukannya mengalami peningkatan. Dia kemudian dipercaya sebagai manajer penjualan hotel dan melanjutkan perjalanan untuk menjual condotel INNSiDE by Melia Yogyakarta.
“Keberhasilan dalam penjualan proyek tersebut membuat saya dipercaya kembali oleh perusahaan untuk menjual Tower Yudhistira, Mataram City Apartemen, kali ini sebagai direktur proyek dan manajer pemasaran. Saya bertanggung jawab atas operasional, teknis, pemasaran, dan semua aspek konstruksi proyek, hingga selesainya pembangunan tower tersebut,” tuturnya.
Menjadi salah satu sektor terdampak akibat pandemi Covid-19, harga properti pun menurun drastis. Namun, di luar dugaan, Mita justru berhasil menjual seluruh properti Tower Yudhistira sebanyak 473 unit yang menjadi bagian dari Mataram City Apartment.
“Untuk mengatasi tantangan ini, saya mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, saya memperkuat strategi pemasaran dengan mengidentifikasi segmen pasar yang tepat dan menyusun kampanye yang terfokus. Saya juga memperluas jaringan dan membangun hubungan yang kuat dengan mitra dan pemangku kepentingan industri properti,” ungkapnya mengenai keberhasilannya tersebut.
Selain itu, Mita juga berfokus pada inovasi dan penerapan teknologi dalam pemasaran properti untuk meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas produknya. Tidak hanya itu, dia juga aktif memberikan pelatihan dan pengembangan kepada tim pemasaran untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi tantangan pasar yang berubah-ubah.
Langkah terpenting pada saat itu adalah melakukan jual beli secara tunai dengan mengincar orang-orang yang ingin berinvestasi dengan harga yang kompetitif dibandingkan harga pasar sebelum pandemi. Keberhasilannya tersebut membuat manajemen perusahaan mempercayakan posisi sebagai direktur pemasaran kepadanya pada 2022.
BACA JUGA:
Loto Srinaita Ginting: Bersaing dengan Strategi Kompetitif dan Dinamis
Ety Yuniarti: Targetkan Value Over Valuation
Tugasnya adalah menjual semua proyek, termasuk Mataram City (Tower Arjuna & Bima untuk melengkapi Tower Sadewa, Nakula, dan Yudhistira di kompleks Mataram City), Banyu Bening, serta proyek-proyek lain yang akan dikembangkan oleh perusahaan.
“Kesempatan ini juga memberi saya peluang untuk lebih memahami dan mempelajari perusahaan dalam perjalanan menuju status perusahaan terbuka,” ujar ibu satu anak ini.
Untuk menjaga keterhubungan dengan tren terkini dalam pemasaran digital dan teknologi, Mita telah mengambil beberapa langkah yang signifikan, seperti membentuk tim Digital & Creative yang terdiri dari anggota yang relatif muda dan berbakat. Tim ini memiliki peran penting dalam memastikan perusahaan selalu terkini dengan perkembangan terbaru dalam industri pemasaran digital dan teknologi.
“Kami mendukung upaya penjualan melalui penerapan teknologi virtual tour terkini. Contohnya adalah One Click Service Mataram City dan Saraswanti Pro. Kedua platform ini memberikan kemudahan dan efisiensi dalam operasi bisnis kami, memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan layanan kami dengan cepat dan tanpa hambatan. Dengan memanfaatkan teknologi dan memahami tren terkini, kami dapat memberikan layanan terbaik kepada pelanggan serta terus berkembang sebagai perusahaan yang inovatif dan progresif,” ujarnya.
“Kami berkomitmen untuk berperan dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi di daerah kami melalui proyek-proyek properti yang kami bangun. Upaya ini meliputi penciptaan lapangan kerja lokal, mendukung usaha kecil dan menengah, serta berinisiatif mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," paparnya tentang peran perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Tidak hanya memperhitungkan keuntungan saja, SWID juga menerapkan praktik responsible sustainability. Dari aspek lingkungan sosial, perusahaan memperhatikan dampak sosial dari setiap proyek properti yang dikembangkan. Ini mencakup menjaga hubungan baik dengan warga dan komunitas lokal, mengelola dampak sosial yang mungkin muncul, dan memastikan bahwa kehadiran properti memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami berkomitmen untuk berperan dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi di daerah kami melalui proyek-proyek properti yang kami bangun. Upaya ini meliputi penciptaan lapangan kerja lokal, mendukung usaha kecil dan menengah, serta berinvestasi dalam inisiatif yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” paparnya tentang peran perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Mita juga menjelaskan dukungan perusahaan kepada UMKM dalam mengembangkan bisnis, yaitu dengan mempromosikannya melalui bazar bulanan yang diselenggarakan. SWID pun bekerja sama dengan para petani lokal untuk memasok beras dan sayuran yang diperlukan oleh unit hotelnya. Kolaborasi Ini memberikan kesempatan bagi para petani untuk memahami standar kualitas hasil panen sesuai dengan kebutuhan pasar atau industri.
“Kami juga memfasilitasi pertemuan langsung antara petani dan konsumen tanpa melalui perantara. Dengan demikian, kami berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi perekonomian lokal dan memperkuat komunitas kami secara keseluruhan,” pungkas Mita.