Serangkaian konferensi selama gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang dibuka pada Kamis (25/10/2023) mengangkat isu-isu aktual. Di antaranya kesempatan dan tantangan produk-produk Indonesia menembus pasar global, seperti Jepang dan Uni Emirat Arab.
Pembahasan dilanjutkan dalam diskusi panel “Strategi perdagangan dan kolaborasi ekonomi dalam produk halal global”. Hadir tiga pemateri dalam sesi ini, yakni Ir. Ganef Judawati (Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan), Putu Rahwidhiyasa (Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah, KNEKS), dan Heri Akhmadi (Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo).
Tren teknologi Artificial Intelligence turut diangkat dalam konferensi bertajuk “Penggunaan AI dalam Ekonomi Halal” dengan pembicara Hendra Sumiarsa (Supervisory Board Member of Indonesia Artificial Intelligence Society [IAIS]).
BACA JUGA:
Digelar Bersamaan ISEF-HEI 2023 Targetkan 40.000 Pengunjung
Meriahkan Pesta Warga Philips Terangi Kompleks dengan Inovasi Terbaru
Ada juga panel diskusi bertajuk “Ekonomi Halal: Membuka Jalan Menuju Net Zero” yang menghadirkan Arfan Arlanda (CEO & Founder of jejakin.com), KADIN Net Zero Hub, dan Vitri Sekarsari (Deputy Head Partnership and Resource Mobilization LTKL [Lingkar Temu Kabupaten Lestari]).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga berkesempatan memberikan pemaparan tentang “Peluang Investasi Bisnis Pengembangan Industri Halal” bersama Dr. Mohammed Al-Jammaz (AlJammaz Group), Nasser A. Alajroush (Director of Investment, AlRajhi Partners), dan LPPOM MUI.
CFO PT Halal Expo Indonesia, Aryo Wibisono, mengatakan rangkaian konferensi yang digelar bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi syariah, sekaligus memperluas jejaring dengan mitra HEI di luar negeri. Di antaranya Saudi International Halal Expo, Halal Expo Nigeria, Halal Expo London, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Korea Halal Authority, Halal Control Germany, Vietnam Halal Center, Japan Halal Certification Promotion Organization, Cape Malay Consultant dan lainnya.
Halal Expo Indonesia juga baru saja menandatangani perjanjian strategis dengan Wasabih, sebuah komunitas online ekonomi syariah yang diperhitungkan di dunia. Anggotanya terdiri dari para profesional dan pelaku bisnis halal.
Melalui platform Wasabih, berbagai bisnis halal akan saling terhubung sehingga dapat mempermudah pelaku usaha dalam menemukan mitra bisnis yang cocok, merencanakan pertemuan dan melakukan deal business (business matchmaking).
BACA JUGA:
Summarecon Villaggio Outlets Hadirkan Pengalaman Belanja Outlet Autentik
POCO Dukung tim Esport POCO Star ke Ajang FFWS 2023 di Thailand
Dalam gelaran HEI di ISEF 2023, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) sebagai mitra strategis turut menyuguhkan program Export Academy. Ekosistem pengembangan SDM ekspor ini digagas oleh KPMI bekerja sama dengan Nudira Learning Centre, Aspenku dan Hibbu Creative House.
Melalui program tersebut, menurut Ketua Umum KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung, pelaku usaha tidak hanya mendapatkan pembelajaran bisnis. Materi dapat diikuti secara online melalui video pembelajaran berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), sekaligus secara offline melalui pendampingan intensif.
Hadir di ajang HEI, Export Aggregator yang siap membantu pelaku usaha memasuki pasar Internasional di Dubai, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina. “Adanya agregator ekspor bisa membantu para calon eksportir untuk memahami proses kegiatan ekspor sekaligus mengecek minat pasar di negara tujuan ekspor. Kemudian jika perkembangan permintaan pasarnya positif bisa melakukan ekspor mandiri di masa depan,” pungkasnya.