BlueBand Hadirkan Program “Sarapan Lezat Bernutrisi” dan BlueBand Kuliner

 

Sarapan dengan gizi seimbang terbukti merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak optimal. Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia. 

 

Terlebih, kondisi terkini mengungkap bahwa 8 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan Omega 3. Padahal faktanya, Omega 3 dan Omega 6 telah terbukti secara ilmiah memiliki korelasi yang erat dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal. 

 

Sejalan dengan semangat Pekan Sarapan Nasional (PESAN) yang diperingati setiap tanggal 14-20 Februari, BlueBand menghadirkan program “Sarapan Lezat Bernutrisi”. 

 

BACA JUGA:

INACRAFT 2024 Kembali Digelar, Targetkan Transaksi Rp100 Miliar

Sambut Bulan Suci, ISN Selenggarakan Konferensi Elevate Your Ramadhan

 

Sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya sarapan bergizi, rutin dan berimbang dalam mendukung tumbuh kembang optimal anak Indonesia. Sekaligus meluncurkan produk terbarunya, yakni BlueBand Kuliner sebagai solusi praktis para ibu dalam menyajikan sarapan lezat bernutrisi.

 

Presiden Direktur PT Upfield Consulting Indonesia Dicky Saelan menjelaskan bahwa program “Sarapan Lezat Bernutrisi” dari BlueBand ini bertujuan untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat secara konsisten. Terutama para ibu akan pentingnya sarapan dengan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak yang optimal. 

 

“Terlaksananya program ‘Sarapan Lezat Bernutrisi’ Blueband ini sejalan dengan visi perusahaan secara global dalam hal mendorong berbagai perubahan positif di masa depan, termasuk memerangi permasalahan gizi pada anak Indonesia. Tahun ini BlueBand berkomitmen untuk mengedukasi 500.000 anak di berbagai wilayah di Indonesia, dalam periode Januari – Desember 2024,” jelas Dicky.

 

 

Hal tersebut senada dengan hasil studi Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan) menemukan bahwa 60% anak Indonesia tidak sarapan sebelum berangkat sekolah. Selain itu, berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, sebanyak 66,8% anak sarapan dengan kualitas gizi rendah dan belum terpenuhi asupan vitamin dan mineralnya. 

 

Menyikapi fakta tersebut, Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D, seorang ahli gizi yang berpengalaman, mengungkapkan bahwa kondisi ini tentunya perlu kita sikapi bersama. Kondisi ini dapat berpotensi mempengaruhi proses tumbuh kembang anak dan penyerapan ilmu di sekolah.

 

BACA JUGA:

Transformasi SOGO Plaza Senayan Menjadi Ruang Berbelanja Lebih Modern dan Up-to-date

MMKSI Memulai Penjualan Mitsubishi L100 EV dan Kembali Hadirkan Mitsubishi Xforce Sebagai Bintang IIMS 2024

 

“Anak pada usia sekolah memerlukan asupan padat gizi, terutama pemenuhan kebutuhan lemak esensial omega 3 dan 6. Lemak esensial ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta menekan depresi dan kecemasan,” lanjut Esti.

 

Selain itu, menurutnya, asupan lemak esensial juga membantu menjaga daya visual anak, yang penting dalam proses belajar di sekolah. Oleh karena itu, memastikan anak-anak mendapatkan sarapan yang kaya akan zat gizi menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan dan prestasi akademik mereka. (Elly | Foto: Dok. BlueBand)