Berawal dari rasa tidak tega membiarkan putranya Jonathan M Adijanto yang masih kecil dan ada 16 anak-anak dari keluarganya harus bersekolah di preschool di Singapura. See Mun Suparno kemudian terinspirasi membuka sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) internasional di Indonesia. Mengingat, mereka masih kecil-kecil tidak seharusnya anak-anak terpisah jauh dari orang tua dan dia sendiri tidak ingin berpisah dengan putra kesayangannya.
“Saya sudah mencari sekolah yang memiliki reputasi baik di Jakarta, namun tidak menemukan taman kanak-kanak yang cocok untuk Jonathan. Lalu, pada tahun 1994, bersama suami saya Suparno Adijanto, kami kemudian menghadirkan Kinderland Preschool pertama di Indonesia, berlokasi di Jakarta Selatan yang memberikan fasilitas pelayanan dan pendidikan berkualitas untuk anak usia dini berkualitas internasional,” papar See Mun.
Ini merupakan sekolah franchise dari Kinderland Singapore yang telah beroperasi selama 40 tahun dengan lebih dari 60 cabang di seluruh Asia, di antaranya Singapura, Malaysia, Indonesia, Bangladesh, dan Cina. Kinderland Preschool merupakan salah satu sekolah dengan pengantar berbahasa Inggris di bawah naungan Crestar Education Group yang sudah berpengalaman cukup lama menyajikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak. Sekolah ini pun kemudian terus berkembang dengan layanan Day Care, Playgroup, dan Kindergarten.
BACA JUGA:
Kartini Inspiratif 2024| Lisa Tjokro: Komitmen dalam Karya dan Kreativitas
Kartini Inspiratif 2024 | Novita Yunus: Bawa Batik Ke Kancah Internasional
“Tak terasa di tahun ini Kinderland Preschool di Indonesia sudah berjalan selama 30 tahun, hubungan kami yang sudah terjalin selama ini akan terus berlanjut, dibangun atas nilai-nilai yang sama dan bersemangat untuk menjadi yang terbaik dalam bidang pendidikan anak. Kami akan terus memberikan dampak positif untuk generasi anak-anak di masa depan. Mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi penerus yang peduli, kreatif, dan percaya diri di masyarakat,” ungkap See Mun yang kemudian ternyata benar-benar ‘jatuh cinta’ dalam berbisnis di dunia pendidikan.
Tak hanya Kinderland Preschool, bisnis pendidikan See Mun pun terus berekpansi dengan dibukanya Ichthus School pada 2001. Yaitu, sekolah internasional Kristen yang menyediakan pendidikan komprehensif mencakup kurikulum dan sosial, karakter, serta pengembangan spiritual yang komprehensif. Ichthus School yang terakreditasi WASC dan ACSI ini mempersiapkan siswa secara akademis untuk mendapatkan sertifikasi IGSCE.
“Sekolah kami membentuk para siswa untuk berusaha meraih keunggulan dalam masyarakat global. Selain itu, juga mengajarkan para siswanya untuk selalu bersyukur dan memuliakan Tuhan melalui kegiatan sehari-hari,” lanjutnya.
Sekolah Ichthus memiliki dua kampus di Jakarta Barat dan Selatan. Menawarkan program pendidikan mulai dari TK hingga SMA dengan kurikulum standar internasional yang meliputi matematika, sains, sosial, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, agama, dan seni. Mempersiapkan siswanya untuk Ujian Tingkat Lanjut Cambridge (A Levels), dengan hasil yang konsisten di atas rata-rata dunia di semua area mata pelajaran. Alumni Ichthus juga telah berhasil diterima di universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia.
Berbicara mengenai batik, perempuan yang suka sketching dan melukis ini berkata, “Saya sudah lama menjadi kolektor batik dan untuk memahaminya lebih dalam pada proses pembuatan dan sejarahnya, biasanya saya membeli langsung ke daerah tempat pembatik, seperti Pekalongan. Saya ingin mengenal pembuatnya dan filosofi dari batik tulis yang saya beli.”
Dia berpesan kita harus menghargai, menjaga, dan memakai batik dengan bangga, sebagai warisan bangsa yang sangat indah dan membuat perempuan Indonesia terlihat berbeda dan cantik. Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi yang akan peduli akan warisan budaya bangsa ini.