Sebagai salah satu owner sekaligus Creative Director Batik Chic, Novita Yunus sangat mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan bisnisnya, hingga berbagai strategi pun diterapkan. Selain itu, tantangan demi tantangan juga selalu sukses dihadapi, tanpa membuatnya patah semangat. Salah satunya adalah ketika menghadapi pandemi Covid-19.
Terbatasnya kegiatan masyarakat dan menurunnya daya beli membuat pebisnis batik ini memutar otak untuk mengubah strategi penjualan. Tidak hanya sampai di situ, karena bergerak di bidang fashion, dia pun harus terus mengikuti trend dan wastra yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, dia sangat bersyukur Indonesia memiliki batik yang sangat beragam, sehingga bisa terus mengeksplorasi lebih jauh dan menyuguhkan trend terkini untuk dunia batik.
Baca Juga:
Kartini Inspiratif 2024 | Dewi Tenty Septi Artiany: Tingkatkan Kemampuan dan Junjung Produk Lokal
Kartini Inspiratif 2024 | Polana Banguningsih Pramesti: Tak Henti Berinovasi untuk Efisiensi
“Bagaimana pun keadaannya harus tetap dinamis, aktif, dan kreatif. Termasuk terus berinovasi bagaimana caranya supaya terus up-to-date dalam berkarya, baik dari sisi style maupun pemanfaatan wastra nusantara. Karena wastra sendiri juga tidak cuma batik, jadi kami juga berkolaborasi antara lain dengan pengrajin Lombok untuk menggunakan tenunnya. Tidak hanya itu, busana dan aksesoris batik juga merupakan fashion item yang sifatnya timeless. Jadi, lebih bergantung pada sasaran pasarnya. Ada market klasik, ada pula pangsa pasar yang lebih menyukai batik kontemporer,” tuturnya dengan semangat.
Memasuki pertengahan tahun 2024, perusahaan Wastra Cantik Indonesia telah memiliki lima brand di bawah naungannya. Di antaranya ada Batik Chic, NY by Novita Yunus, dan Tiraz Modest Wear. Selain membawahi merek fashion, perusahaan ini juga menaungi BC Home dan bisnis kuliner Warung Mbak Mar. Untuk Batik Chic sendiri terdapat sepuluh outlet yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan tiga galeri yang berlokasi di Kemang, Menteng, dan Surabaya. Setiap galeri mengusung konsep berbeda-beda, yakni konsep Batik Chic Headquarter di Kemang, Batik Chic White Heritage (Menteng), dan Batik Chic Red (Surabaya).
Tidak hanya memasarkan batik di Tanah Air, Novita Yunus juga melebarkan sayapnya di kancah internasional. Sebut saja kolaborasi yang akan dijalin bersama Singapura. Mengusung nama acara ‘Indonesia in Singapore’, acara ini merupakan hasil kerja sama dengan Department Store Takashimaya. Selain itu, ada pula agenda pitching untuk turut bergabung di ajang Paris Fashion Week 2024.
Baca Juga:
Kartini Inspiratif 2024 | Lisa Tjokro: Komitmen dalam Karya dan Kreativitas
Kartini Inspiratif 2024 | See Mun Suparno: Jatuh Cinta Pada Dunia Pendidikan Anak
Sebelumnya, pada tahun 2022 NY by Novita Yunus juga turut meramaikan ajang Front Row Paris 2022. Dia menjelaskan, “Kami akan fashion show di Takashimaya Shopping Centre, Singapura, selama lima hari. Selain itu, pada pertengahan tahun kami juga ada pitching untuk fashion show di salah satu negara Skandinavia. Jadi, saat ini kami tengah mempersiapkan fashion item yang ramah lingkungan. Karena, di sana sangat sensitif terhadap usaha yang sifatnya berkelanjutan atau sustainability. Jadi, kami mencari batik-batik yang menggunakan pewarna alam dan bahannya pun kami cari yang sustainable.”
Di sisi lain, turut membawahi merek perlengkapan rumah tangga, yakni BC Home, Novita mengaku ini merupakan hal yang telah lama dicita-citakan. Hal ini berangkat dari para customer yang kerap membeli pernak-pernik yang dipajang di galeri. Sejak saat itu, dia merasa bahwa memiliki bisnis tableware dengan ciri khas Indonesia yang kental akan menjadi sesuatu yang menarik.
Diluncurkan pada akhir tahun 2023, desain pertama yang diluncurkan bertajuk ‘Eternal Blossom’ dan ‘Sawunggaling Harmony’ yang terdiri dari dua seri, yakni ‘Black’ serta ‘White’. Di tengah situasi yang menantang Novita terus berkarya dan tidak ada yang mustahil baginya terwujud, sepanjang kita terus berusaha dan menelurkan karya yang unik dan berbeda.(Indah | Batik Chic)
