TNB Aura, perusahaan modal ventura asal Singapura yang beroperasi di Asia Tenggara, telah menyelesaikan proses merger antara Tjufoo dan Sinbad, yang menghasilkan perusahaan baru bernama ‘Horizon’. Adapun Tjufoo merupakan aggregator Direct-to-Consumer (D2C) asli Indonesia yang memberdayakan brand-brand lokal, sedangkan Sinbad adalah platform e-commerce B2B yang menyederhanakan distribusi rantai pasok toko ritel.
Sinergi ini menjadi tonggak strategis, yang mengintegrasikan secara vertikal kapabilitas kedua entitas, dalam memperkuat ekosistem omnichannel dan rantai pasok berbasis teknologi di Tanah Air. Membawa manfaat luas bagi para pelaku industri D2C, mulai dari ritel hingga brand-brand lokal di Indonesia. Pengumuman tersebut dilakukan dalam gelaran VC Socials 2024, agenda tahunan yang menampilkan pencapaian portofolio TNB Aura.
Baca Juga:
Ajang JAVME, Pameran B2B Terlengkap untuk Kebutuhan Audio Visual dan Musik di Indonesia
UOB Indonesia Kembali Luncurkan Kompetisi 14th UOB POY dengan Pengalaman Kuliner Multi-Sensori
“Sinergi ini diharapkan merevolusi industri D2C nasional, dimana melalui entitas baru ‘Horizon’, dukungan komprehensif yang menyeluruh akan diberikan kepada para brand dan ritel, yang memungkinkan peningkatan skala dan efisiensi operasional bisnis untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar TJ Tham, CEO & Co-Founder Tjufoo, yang kini memimpin Horizon sebagai CEO baru (08-05-2024).
Di sisi lain, TJ Tham menekankan portofolio merek-merek lokal yang mengesankan di bawah naungan Tjufoo, seperti Dapur Cokelat sebagai salah satu toko kue dan coklat nasional yang legendaris, serta ACMIC sebagai merek aksesori elektronik terkemuka Tanah Air.
Keduanya berkontribusi menghasilkan laba bersih yang besar selama setahun terakhir. Memanfaatkan rantai pasok online-to-offline (O2O) berbasis teknologi yang kuat dari Sinbad, kemitraan strategis ini diposisikan untuk membangun fondasi kuat yang penting bagi kesuksesan sistemik, sekaligus meningkatkan visibilitas merek dalam ekosistem Tjufoo yang tumbuh ekspansif dan inklusif.
Senada dengan optimisme tersebut, Emilio Wibisono, CEO & Founder Sinbad, yang ditunjuk sebagai Chief Business Officer Horizon, berbagi pandangannya mengenai kondisi industri D2C dan business-to-business (B2B) saat ini. Menurutnya, ada tiga tren yang diperkirakan akan mempengaruhi industri terkait selama 3-5 tahun ke depan.
Pertama, pergeseran perilaku konsumen yang mengutamakan service excellence, mendorong para pelaku industri untuk menyempurnakan penawaran mereka. Kedua, meningkatnya permintaan akan substansi yang relevan, memiliki value, dan dan diferensiasi yang jelas. Terakhir, kebangkitan pengalaman berbelanja offline di toko, dengan sudut pandang teknologi sebagai sarana untuk memonetisasi dan menyederhanakan proses.
(Elly | Doto: Dok. Horizon)