Titimangsa Kembali Sajikan Seri Di Tepi Sejarah

Titimangsa dan KawanKawan Media kembali menghadirkan seri monolog “Di Tepi Sejarah”. Kali ini, pertunjukan khas Titimangsa ini bisa disaksikan secara online, yakni Indonesiana TV. Memasuki tahun ketiga, gelaran kali ini mengisahkan lima tokoh, yakni Oto Iskandar Dinata, Ruhana Kuddus, Francisca Casparina, Tan Tjeng Bok, dan terakhir Tirto Adhi Soerjo.

 

Betujuan menjaga literasi sejarah bangsa, acara ini turut didukung Indonesiana TV dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan.

 

Selain merilis pertunjukan monolog, pada kesempatan yang sama, Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri juga meluncurkan buku yang bisa menjadi sarana belajar baru untuk anak-anak muda. Buku antologi naskah Di Tepi Sejarah ini mengemas naskah-naskah yang digunakan dalam Tiga Musim, yakni sepanjang tahun 2021, 2022, 2023. Buku tersebut disunting oleh Ahda Imran dan penerbit Kepustakaan Kompas Gramedia.

 

 

Baca Juga:

Memerdekakan Diri dari Naga Serakah Pengeruk Emas

Kreasi Batik Perpaduan Legenda Rakyat Irlandia dengan Seni Batik Indonesia

 

 

 

 

 

“Di Tepi Sejarah” merupakan sebuah seri monolog tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian sejarah. Mereka mungkin kurang disadari kehadirannya dan tersisih dalam catatan besar sejarah bangsa. Namun, sosok ini menjadi bagian dalam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Tanah Air. Di Tepi Sejarah bertujuan menawarkan sudut pandang lain dalam melihat sejarah Indonesia.

 

“Banyak kisah sejarah inspiratif yang sebelumnya kurang dikenal terutama oleh anak-anak muda, entah karena kurangnya akses ke sumber literasi atau bahkan kurangnya minat untuk mempelajari sejarah tersebut. Namun dengan adanya monolog ini, anak-anak muda dapat kembali mempelajari sejarah yang hampir terlupakan tersebut, dan bahkan dapat menjadi bagian dari edukasi,” tutur Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, Media Kemendikbudristek (28/6/2024).

 

Pertunjukan pertama adalah monolog berjudul “Sudut Terlipat di Panggung Tan Tjeng Bok” yang tayang pada 28 Juni 2024, jam 20:00 WIB. Monolog ini mengisahkan tentang Tan Tjeng Bok, seorang seniman multitalenta yang kiprah seninya bertahan melewati tiga zaman. Sukses bersama tonil Dardanella pada tahun 1920-an, membuatnya dikenal sebagai artis terkaya di zamannya. Di tengah kepopuleran dan gaya hidup glamornya yang penuh sensasi, Tjeng Bok jadi corong suara anti kolonialisme dalam berbagai peran yang dimainkannya. Tak heran dia mengalami ancaman dan penangkapan dari pemerintah Hindia Belanda.

 

 

 

 

 

Selanjutnya, ada “Ke Pelukan Orang-Orang Tercinta” yang tayang pada, 03 Juli 2024, jam 20:00 WIB. Monolog ini menceritakan perjalanan hidup Francisca Casparina Fanggidaej dan sosoknya sebagai pemikir dan penggerak besar pasca kemerdekaan Indonesia yang aktif berdiplomasi di panggung internasional. Pecinta seni juga diajak mendalami konflik batin tokoh ini sebagai ibu yang terpisah dari anak-anak, karena perubahan situasi politik. Francisca mengajak kita untuk merefleksikan cara memperlakukan orang-orang maupun hal-hal yang kita cintai.

 

“Suamiku Oto dan Bel Pintu” menjadi judul selanjutnya yang tayang di Indonesiana TV pada 10 Juli 2024 jam 20:00 WIB. Sudut pandang Raden Ajeng Soekirah yang menjadi istri Oto Iskandar Dinata digambarkan di sini. Masa-masa genting revolusi dilaluinya seorang diri seraya menjaga dan mendidik anak-anaknya. Di mata anak-anaknya, dia selalu tegar. Tetapi jauh dalam lubuk hatinya, RA. Soekirah terus berharap bahwa suaminya masih hidup.

 

Lalu, ada “Seroean Kemadjoean” yang mengisahkan Ruhana Kuddus, sosok perempuan Minangkabau yang pandai baca-tulis. Kesadaran ini membuatnya gigih memperjuangkan persamaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan. Monolog ini tayang pada 17 Juli 2024. Terakhir, ada “Tirto: Tiga Pengasingan” yang menceritakan riwayat hidup tokoh perintis pers Indonesia. Tayang pada 24 Juli 2024, monolog ini dapat disaksikan di Indonesiana TV pada jam 20:00 WIB.