Setelah menikah dia masih diberikan kesempatan untuk tetap bisa meneruskan kariernya dan tantangan yang terberat diakuinya adalah time management. Menjaga keseimbangan dalam berkarier dan berumah tangga, menjadi tantangan yang menarik bagi dr. Reisa Broto Asmoro untuk diselaraskan.
Ibu dari dua anak bernama Raden Rara Ramania Putri Broto Asmoro dan Raden Satriyo Daniswara Broto Asmoro ini berpendapat memberikan perhatian untuk keluarga, tentunya menjadi prioritas utama dalam kehidupannya. Sambil berjalan beriringan dengan pekerjaan yang dicintainya di bidang kesehatan, yaitu menjadi dokter dan aktif dengan kegiatan mengedukasi publik.
Baca Juga:
Kartini Inspiratif 2024 | Polana Banguningsih Pramesti: Tak Henti Berinovasi untuk Efisiensi
Mulai dari menjadi narasumber untuk talkshow dan seminar, narasumber tetap Radio Kementerian Kesehatan, mengisi konten YouTube, membintangi beberapa iklan, dan brand ambassador sejumlah brand. Setelah menikah dengan Tedjodiningrat Broto Asmoro yang berasal dari keluarga Keraton Surakarta, dia memiliki komitmen dan berjanji untuk mengutamakan keluarga di atas segalanya.
Namun, tentunya dr. Reisa masih diberikan kesempatan untuk tetap bisa meneruskan kariernya dan tantangan yang terberat diakuinya adalah time management untuk menyelaraskan kedua hal tersebut. Ini tentunya menjadi permasalahan yang dialami banyak perempuan sukses lainnya yang sudah berkeluarga. Mengingat momen bersama keluarga seperti anak-anak bertumbuh semakin besar sebenarnya adalah once in a lifetime yang tak akan terulang kembali.
“Lalu, misalnya, anak-anak ada kegiatan school concert atau sport day, mereka sudah latihan berkali-kali, masa kita sebagai orang tua tidak hadir. Sementara, di saat yang bersamaan saya ternyata mendapat tawaran kerja yang sudah lama dinanti-nanti. Saya pun kemudian lebih memilih menonton konser anak saya, karena yang namanya rezeki tidak akan kemana. Untungnya, suami saya seorang pengusaha, dia kerap bersedia bergantian menjadi perwakilan orang tua dan menemani anak-anak saat dibutuhkan,” papar dr. Reisa.
MENJALANI BERBAGAI PERAN
Menjadi seorang model sejak di bangku SMA dan tergabung dalam agency modeling besar di Indonesia Look Models Agency, sewaktu lulus SMA dr. Reisa sempat bimbang dan mesti menentukan sikap mau tetap menekuni dunia modeling atau masuk kuliah kedokteran.
“Saya harus memilih dan kemudian memutuskan untuk fokus di dunia kedokteran. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata saya bisa juga menggeluti dunia modeling dan presenter secara bersamaan. Jadi, sebenarnya kedua profesi ini bisa dijalani beriringan dan saya pun cenderung lebih memilih menjadi model yang ada kaitannya dengan profesi saya sebagai seorang dokter,” ungkap perempuan yang menjadi anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) periode 2018-2021 ini seraya tersenyum.
Ketika ditanya tantangannya dalam mengapai cita-cita sebagai dokter, dia berkata,” Tantangan terberat adalah kedisiplinan dalam belajar, menyelesaikan berbagai tugas kuliah, dan praktek yang berjalan beriringan. Sementara, saya juga masih ingin bersosialisasi atau bermain bersama teman-teman, jadi memang harus disiplin dalam mengatur waktu. Saya mesti mematuhi berbagai jadwal yang telah dibuat, agar tidak ketinggalan dan bisa lulus menjadi seorang dokter.”
Setelah berhasil menyelesaikan kuliah dari Fakultas Kedokteran UPH, dr. Reisa mengawali kariernya sebagai dokter umum yang berkecimpung di dunia forensik pada 2009-2010 di RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dia juga pernah menjadi salah satu anggota Disaster Victim Identification (DVI) pada 2009-2013 dan terlibat dalam proses investigasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi, serta beberapa korban bom terorisme di Jakarta. Selain berpraktik sebagai dokter umum, pada tahun 2010 dia tertarik mengambil kursus-kursus di bidang estetika dan mendalaminya, apalagi pada masa itu klinik kecantikan belum booming seperti sekarang ini.
“Ternyata dunia kecantikan menarik juga didalami dan saya menyukainya. Selain itu, ilmunya sangat berguna untuk diri kita sendiri sebagai seorang perempuan dan juga untuk keluarga. Hingga akhirnya sekarang ini klinik kecantikan semakin banyak bermunculan dan diminati banyak orang, serta menjadi kebutuhan perempuan masa kini,” ujar perempuan yang pernah menjabat sebagai Head of Skin Centre and Beauty Treatment Consultant di JMB Aesthetics Clinic Prapanca ini seraya tersenyum.
Nama dr. Reisa pun semakin dikenal sejak menjadi host acara kesehatan Dr. Oz Indonesia. Pada tahun 2020, dia kemudian terpilih menjadi salah satu anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Sosoknya kemudian sering muncul di televisi bersama Juru Bicara Pemerintah, mendiang Achmad Yurianto, menyampaikan informasi dalam briefing harian COVID-19 di Indonesia.
Baca artikel selengkapnya di Majalah Women's Obsession.
(Naskah: Elly Simanjuntak | Fotografer: Fikar Azmy)