Kalbe Terus Tingkatkan Edukasi Diabetes

 

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui ekosistem Diabetes Total Solution (DTS) memberikan perhatian besar pada diabetes yang merupakan penyakit mematikan terbesar ketiga di Indonesia. Bahkan, berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF), Indonesia berada di peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak.

 

Menurut laporan tersebut, pada tahun 2045 penderita diabetes di Indonesia mencapai angka 28,6 juta dan 783 penderita di seluruh dunia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan edukasi, Kalbe menggelar rangkaian acara Pharmacist Xperience berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI). Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan terhadap peran apoteker dalam mengedukasi masyarakat terkait diabetes.

 

 

Baca Juga:

Jaga Asupan Probiotik Ibu Hamil

Mayapada Healthcare Kenalkan Prosedur LVC di Mayapada Eye Centre

 

 

 

“Pharmacist Xperience merupakan salah satu dari berbagai kegiatan yang dilakukan Kalbe sebagai wujud komitmen dalam menyehatkan bangsa. Dalam kegiatan ini, kami mengajak para apoteker mengunjungi fasilitas produksi Kalbe Farma dan sentral distribusi farmasi. Kalbe juga menggelar diskusi untuk mencari cara terbaik bagi para apoteker untuk membantu penderita diabetes di Indonesia, termasuk melalui penyediaan insulin berkandungan lokal,” ujar Mulia Lie selaku Direktur PT Kalbe Farma Tbk.

 

Kegiatan Pharmacist Xperience juga digelar dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian obat nasional. Kalbe sendiri merupakan pelopor produsen insulin nasional melalui merek Ezelin yang telah memiliki sertifikasi halal dan memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tertinggi di Indonesia.

 

 

 

 

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), apt. Noffendri Roestam, S.Si. mengapresiasi upaya yang dilakukan Kalbe melalui insulin Ezelin untuk membantu para penderita diabetes di Indonesia. Dia mengatakan, “Setiap tahun kita melihat adanya peningkatan jumlah penderita diabetes tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Penderita diabetes juga tidak hanya didominasi oleh penduduk berusia di atas 40 tahun, tetapi sudah mulai menyerang generasi muda bahkan anak-anak.”

 

Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI), apt. Drs. H. Ruslan M Rauf, M.Kes. turut mengapresiasi kegiatan ini. Dia menekankan tenaga kesehatan termasuk apoteker selalu memerlukan informasi terbaru terkait riset dan obat-obatan yang bisa digunakan masyarakat untuk mendorong peningkatan kondisi kesehatan pasien diabetes. Selain itu, menurutnya, tenaga kesehatan tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan, terutama terkait diabetes.