Kompetisi kecerdasan buatan yang memberi ruang bagi talenta digital Indonesia untuk berkiprah di tingkat global digelar. Amazon Web Services (AWS) resmi meluncurkan AWS AI League Jakarta, dirancang tidak hanya sebagai perlombaan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran praktis yang memadukan teori dengan penerapan langsung, khususnya di bidang generative AI (Gen AI).
Peserta akan memecahkan tantangan dunia nyata melalui berbagai aktivitas, mulai dari fine-tuning model hingga prompt engineering, menggunakan layanan AWS seperti Amazon SageMaker dan Amazon Bedrock. Pendekatan ini memupuk kolaborasi, eksperimen, dan pertukaran ide, sekaligus membuat teknologi AI yang rumit menjadi lebih mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan industri.
Hadiah yang ditawarkan cukup menarik. Pemenang dari Jakarta akan meraih gelar Juara AWS AI League Jakarta serta tiket emas menuju babak final global di AWS re:Invent 2025 Las Vegas, dengan hadiah utama senilai 25.000 dollar AS. Kompetisi serupa juga diadakan di AWS Summit di Bogota, Los Angeles, dan Toronto, memberi kesempatan bagi talenta dari berbagai negara untuk bertemu di satu panggung internasional.
Potensi AI di Indonesia
Presentasi AWS bertajuk Unlocking Indonesia’s AI Potential menampilkan data yang menunjukkan perkembangan signifikan. Sebanyak 18 juta bisnis di Indonesia telah mengadopsi AI, 59 persen di antaranya mengalami peningkatan pendapatan hingga 16 persen, dan 68 persen mencatat kenaikan produktivitas. Sebanyak 75 persen pelaku usaha meyakini AI akan mengubah industri mereka dalam lima tahun ke depan. Namun, 57 persen menyebut kurangnya keterampilan tenaga kerja sebagai hambatan utama, sementara satu dari empat karyawan telah mengikuti program upskilling pada 2024.
“Inklusi digital adalah komitmen utama kami. Kami ingin memastikan teknologi AI dapat diakses siapa saja, dari berbagai latar belakang,” ujar Yashinta Bahana, Head of Training & Certification AWS Indonesia. Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari satu juta warga Indonesia melalui program seperti Terampil di Awan yang menyasar siswa SMA, pelajar vokasi, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, dan komunitas kurang terjangkau, serta CendekiAwan yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan digital sesuai kebutuhan industri.
Kompetisi ini juga menjadi bukti latar belakang pendidikan bukan penghalang untuk sukses di dunia teknologi. Hal ini tercermin dari cerita Michael Ismail, mahasiswa Fisika Universitas Gadjah Mada, yang berhasil menjadi salah satu pemenang AWS AI League. Tanpa latar belakang IT formal, ia memanfaatkan kompetisi ini untuk mengoptimalkan model AI kecil dengan dataset berkualitas hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai DevOps Engineer. “Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa latar belakang bukan batasan untuk mendalami hal-hal di luar bidang kita,” kata Michael.
Kisah Michael melengkapi deretan cerita inspiratif dari alumni program AWS lainnya, seperti Alim Syarifuddin, lulusan geografi yang kini berkarier sebagai Cloud Engineer setelah belajar Phyton, dan Sabrina Zulfa Wahidah, penerima beasiswa kuliah yang kini menjadi Backend Engineer di perusahaan konsultan teknologi.
Langkah Lanjutan AWS
AWS AI League menjadi kelanjutan dari kesuksesan AWS DeepRacer yang sejak 2018 telah melibatkan lebih dari 560.000 pengembang di seluruh dunia. Kali ini, fokus diarahkan pada generative AI dengan dukungan kredit AWS hingga 2 juta dollar AS dan akses ke berbagai sumber daya teknis.
Fleksibilitas partisipasi menjadi daya tarik tersendiri. Perusahaan dapat mengadakan kompetisi internal untuk karyawannya, sedangkan pengembang individu bisa mengikuti kompetisi di berbagai acara AWS. Selain itu, AWS juga akan menggelar Gen AI Day di sejumlah sekolah kejuruan di Jawa Barat, mengajarkan siswa mengembangkan aplikasi Gen AI menggunakan PartyRock, dan mengintegrasikan materi AI ke kurikulum vokasi di seluruh Indonesia.
Kehadiran AWS AI League Jakarta menandai langkah strategis dalam membangun ekosistem AI nasional. Tak hanya mencari pemenang, inisiatif ini bertujuan membentuk komunitas inovator yang siap membawa Indonesia maju di era transformasi digital. (Angie | Foto: Istimewa)