Menjadi generasi kedua dari bisnis rintisan sang ayah, Heera terbukti piawai memberi warna sesuai perkembangan zaman. Memasuki tahun kesembilan kepemimpinannya, dia membidani sejumlah inovasi yang tetap menjaga identitas label Bursa Sajadah.
Berdiri sejak tahun 1998 di kota kembang Bandung, Bursa Sajadah terus eksis di
usianya yang hampir menginjak dua dasawarsa. Kehadirannya kini bisa ditemui
di beberapa kota-kota besar di seluruh Indonesia, misalnya Jakarta, Bogor, Tangerang, Solo, Malang, dan Surabaya.
Sesuai dengan nama label, awalnya Bursa Sajadah hanya terfokus menjual aneka sajadah. Seiring berjalannya waktu, atas permintaan dan masukan dari para pelanggan, bisnis berkembang dengan menyediakan aneka produk khas tanah Arab, seperti kacang arab, kurma, dan lainnya.
Menjadi destinasi terlengkap bagi pelanggan yang mencari kebutuhan dan oleh-oleh haji dan umroh selaras dengan core business Bursa Sajadah, yakni one stop shopping.
Di bawah kepemimpinan Heera sejak 2009, bisnis turun temurun dari ayahnya itu kian berkembang. Dia mengembangkan ke beberapa home brand dan unit
bisnis lainnya di bawah bendera SKV Group. Antara lain Arofah yang menyediakan aneka makanan khas tanah Arab, Zaleera brand fashion yang mengkurasi pakaian muslim baik wanita maupun pria, dan brand Sykava
untuk busana ihrom.
Perempuan ulusan Finance dan Accounting dari Curtin University of Technology Australia ini mengaku, dia menemukan semangat dan gairah baru ketika terjun langsung mengelola dan mengembangkan perusahaan. “Bisnis itu tidak hanya finance & accounting, tetapi harus belajar juga tentang pemasaran, produksi, dan operasional. Sepanjang perjalanan ini, untuk menjadi seorang entrepreneur itu harus bisa menguasai semua elemen bisnis. Dia pun dituntut menjadi problem solver saat menemui kendala maupun tantangan. Kami juga harus tahan banting dalam menghadapi perubahan situasi kapan pun,” papar Heera bersemangat.
Ketika menelisik perkembangan bisnis sepanjang 2017, perempuan yang mengidolakan sosok ayahanda tercinta ini mengungkapkan omset lebih meningkat dibandingkan 2016, karena operasional terus bertumbuh. Selain itu, pada 2017 silam dibuka outlet baru di daerah Bumi Serpong Damai.
Kini, dia juga fokus meningkatkan dari sisi manajemen. Salah satunya dengan mempekerjakan orang-orang profesional di bidangnya. Perkembangan second
platform-nya, online shop Bursa Sajadah juga tergolong bertumbuh secara berkelanjutan.
“Alhamdulillah, online shop Bursa Sajadah yang dimulai pada tahun 2016 sudah terlihat jauh lebih baik. Di masa awal, kami concern membentuk tim dan
memastikan running dengan baik. Dilihat dari data penjualan yang masuk setahun silam menunjukkan kurva positif, karena sudah siap dari berbagai sisi,”
rangkum Heera.
Untuk rencana ke depan, dia masih memfokuskan wilayah ekspansi di seluruh Indonesia. Di balik lembaran pencapaian tersebut, tentu silih berganti tantangan yang menghampiri. Sebagai generasi kedua yang meneruskan tongkat estafet bisnis rintisan sang ayah, dia melalui proses penyamaan visi dan misi beda zaman tersebut.
Hingga saat ini, Heera terus melakukan resep andalan dalam berbisnis, yaitu komunikasi maupun diskusi. Itu pula yang diterapkan ketika dalam suasana up to down. Mulai dari anggota tim di back office hingga garda terdepan yang melayani para pembeli, agar kualitas tetap terjaga. Silvy Riana Putri | Sutanto
untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah Women’s Obsession edisi Maret 2018