Sejauh Mata Memandang Membuka Plaza Indonesia Fashion Week 2025 dengan Presentasi ‘Pulang’

 

Sejauh Mata Memandang (SMM), jenama tekstil yang mengusung konsep slow fashion dan skema bisnis sirkularitas, membuka rangkaian Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Dengan sebuah presentasi spesial berupa film pendek bertajuk “Pulang”. Penayangan terbatas ini berlangsung pada 28 September 2025 di Studio 1, Cinema XXI Plaza Indonesia, Level 6, Jakarta.

 

Film pendek “Pulang” adalah hasil kerja sama Sejauh Mata Memandang dengan rumah produksi Lynx Films, ditulis dan disutradarai oleh Kathleen Malay, dan dibintangi oleh aktris muda berbakat Widuri Puteri, serta melibatkan penulis dan musisi Reda Gaudiamo sebagai pencerita. Film bercerita tentang perjalanan kembali, bukan ke rumah, melainkan ke asal: tanah, tubuh, dan ingatan. “Pulang” bergerak melalui enam lapisan cerita: panggilan untuk kembali, ingatan yang tak hilang, luka akibat eksploitasi alam, peran perempuan yang menopang kehidupan, hingga harapan lewat tindakan merawat dan memberi kembali.

 

 

“Lewat film pendek ‘Pulang’, kami ingin mengajak penonton melihat ulang hubungan kita dengan alam, dan pentingnya kembali pulang untuk merawat dan menjaga bumi dengan tindakan nyata. Selama ini kita banyak mengambil dan mengeksploitasi alam dan sering lupa bahwa bumi itu punya batas. Melalui film pendek ini, kami juga ingin mengingatkan, bahwa tindakan kita, sekecil apapun, selalu berarti dan memberi dampak.” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang sekaligus Eksekutif Produser film “Pulang”.

 

 

Sedangkan Zamri Mamat, Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia, selaku penyelenggara Plaza Indonesia Fashion Week 2025 mengatakan,” Kami percaya bahwa fesyen tidak hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang nilai dan cerita yang kita bawa. Film pendek ‘Pulang’ ini mengingatkan kita bahwa setiap langkah kecil untuk merawat bumi itu penting dan berarti. Kami bangga bisa membuka Plaza Indonesia Fashion Week 2025 dengan karya yang begitu relevan dan menyentuh. Pesan ini sejalan dengan semangat Plaza Indonesia yang ingin menjadi tempat untuk menghadirkan karya-karya yang bermakna.”

 

“Bagi saya, ‘Pulang’ adalah sebuah doa dan harapan untuk bumi yang lebih baik, dan hanya lewat upaya kita semua lah harapan dan doa itu bisa terwujud,” tambah Kathleen Malay, sutradara film yang dikenal lewat karya-karyanya dengan gaya pendekatan eksperimental yang memadukan komentar budaya dan sosial dengan estetika visual yang khas. (ES | Foto: Dok. SMM)