Peran perempuan dalam partisipasi politik kian meningkat. Anggapan bahwa kegiatan politik adalah domain laki-laki dan mengesampingkan perempuan kini patut dipertanyakan, sebab kiprah perempuan mulai bangkit. Ratu Wulla Talu berhasil membuktikan bahwa kaum Hawa tak hanya mampu berperan sebagai ibu rumah tangga, namun juga kemampuan memegang jabatan dan berkompetisi. Perempuan pertama asal Sumba yang terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi IX Dapil NTT II ini menuturkan keseriusannya meniti dunia politik. “Sejak di bangku kuliah saya memang aktif berorganisasi. Ketika dipercayakan partai untuk maju mencalonkan diri, saya membuktikan kepada masyarakat khususnya di kabupaten Sumba Barat Daya, bahwa saya bisa dipercaya dan diandalkan. Amanah dan dukungan masyarakat saya jaga sebaik-baiknya,” ujar Ratu.
Salah satu aktivitas yang dilakukannya adalah menjabat Ketua KADIN Sumba Barat Daya dan Ketua Ikatan Guru Indonesia. Sebagai istri mantan Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu (MDT), melalui organisasi PKK yang dipimpinnya melakukan terobosan pengembangan dan pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari desa ke desa. Selain itu, dia membentuk kelompok tenun bagi perempuan yang tersebar desa-desa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Dia juga bekerja keras membantu pengrajin tenun ikat khas SBD untuk memperkuat branding dalam mempromosikan produk kerajinan tangan daerahnya sampai ke mancanegara. Politisi NasDem yang mewakili daerah pemilihan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) II, juga memiliki visi membuka akses pasar penjualan kopi dari NTT khususnya kopi Sumba yang terkenal memiliki cita rasa khas, agar bisa menembus pasar internasional.
Atas dedikasinya, Ratu dianugerahi penghargaan, antara lain The Most Indonesian Leadership Award 2018, Citra Perempuan Penggerak Pembangunan Indonesia, Pelopor dan Penggerak Sekolah Ramah Anak, Bunda PAUD Teladan Tingkat Nasional, Perempuan Indonesia Berprestasi 2017. Bagi Ratu, penghargaan yang diterimanya itu merupakan kebanggaan bagi masyarakat SBD dan menjadi motivasi bagi ibu empat putri ini untuk meningkatkan kemajuan dalam segala bidang di daerah konstituennya. Dia juga mengungkapkan rasa bangga melihat banyaknya perempuan yang mampu berada di garda terdepan dan diberi kepercayaan menduduki jabatan tertentu. Dia berharap perempuan selalu melakukan sesuatu yang lebih jika diberikan kesempatan Duduk di Komisi IX bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BKKBN, dan lainnya, Ratu berharap negara dapat menjawab segala persoalan masyarakat dan pelayanan di bidang kesehatan.
Dia berkomitmen memperjuangkan pemenuhan hak-hak masyarakat NTT mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, juga hak perempuan dan generasi muda. Terkait dengan kondisi pandemi yang melanda negeri dan seluruh dunia, Ratu mengakui dampaknya di masyarakat memang luar biasa. Sebagai representasi masyarakat dia memahami banyak masyarakat yang mengalami kesulitan, sehingga dia turun langsung ke dapil untuk menyerahkan bantuan. Seperti membagikan sembako untuk masyarakat Desa Kabali Dana di Kecamatan Wewewa Barat dan di desa Karetena, Pintu Sapi dan Langgalero di kota Tambolaka, desa Pero di Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan lainnya. Dia juga memberikan dukungan penuh kepada para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya di Tanah Air, yang menjadi garda terdepan penanganan pasien yang terpapar virus Covid-19.
Sementara itu, untuk menggalang semangat memajukan kembali perekonomian dan komitmennya membangun kompetensi masyarakat, dia merintis Balai Latihan Kerja (BLK), seperti BLK Weemaringi di Desa Wekaka, Tambolaka, Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur. “Hadirnya BLK komunitas ini diharapkan masyarakat dapat melakukan pelatihan keterampilan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal maupun internasional. Ini sebagai bagian dari tujuh BLK komunitas yang akan dikerjakan melalui anggaran Kementerian Ketenagakerjaan,” jelas Ratu.
Menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati, sepadat apa pun tugas dan jadwal selalu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Baik itu tugas rumah tangga, suami dan anak-anak, tanggung jawab terhadap keluarga besar, maupun urusan pekerjaan bisa terselesaikan. Sebagai anggota DPR RI, dia harus siap menerima dan menyerap aspirasi masyarakat. Apabila ada yang menghubunginya untuk menyampaikan keluh kesah, dia selalu terbuka.
Peraih anugerah Kartini NTT ini menyatakan dalam bekerja, prinsip yang dipegangnya adalah totalitas, ikhlas, tulus dan sukacita. Sehingga bisa berpikir mencari ide dan gagasan yang bisa diperjuangkan. “Ke depan, perjuangan saya di DPR secara kepartaian, fraksi, maupun komisi masih panjang. Saya hanya ingin terus totalitas bekerja. Harapan saya, anak-anak akan terus sehat karena dari merekalah semangat saya berjuang terus berkobar,” tuturnya. Angie | Fikar Azmy