Rayakan Tahun Baru di Negeri Sakura

Masih dalam suasana pandemi, menyambut tahun baru kini terasa sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada lagi perayaan kembang api yang meriah dan dihadiri banyak orang. Meski begitu, tak ada salahnya menyimak tradisi tradisi yang ada di dunia dalam menyambut tahun baru untuk bisa dikunjungi saat pandemi berakhir. Beberapa negara memiliki tradisi yang cukup unik untuk dipelajari. Negeri Sakura merupakan salah satu negara yang memiliki tradisi unik dalam menyambut kedatangan tahun baru.

 

Perayaan tahun baru di negara ini berlangsung selama tiga hari atau disebut dengan sh?gatsu. Beberapa hari sebelumnya, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan rumah. Sebagai bagian dari tradisi, bagian yang satu ini diikuti tidak hanya oleh orang tua, tapi juga para remaja hingga anak-anak berpartisipasi.

 

Dengan membersihkan rumah dan benda-benda lain, diharapkan dapat menyambut tahun yang baru dengan suasana baru yang lebih suci. Sementara, anak-anak dilibatkan untuk menanamkan tradisi ini sejak dini. Setelah membersihkan rumah, masyarakat setempat akan membuat hiasan rumah. Disebut dengan kadomatsu, hiasan yang digunakan umumnya terbuat dari pohon pinus, bambu, hingga prem. Ketiga pohon tersebut dipilih, karena dipercaya membawa keberuntungan bagi pemilik rumah.

 

Selain pepohonan, ada pula shimekazari yang dibuat dari berbagai benda dan digantungkan di depan rumah. Benda-benda yang digantung umumnya juga dipercaya membawa keberuntungan. Ornamen ornamen tersebut juga dianggap mampu mengusir masuknya roh-roh jahat.

 

Baca Juga:

Meriahnya Tahun Baru di Vietnam

Gemerlap Natal Di Asia

 

Setelah mempersiapkan segala hiasan, mengunjungi kuil adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Bagian ini dikenal dengan hatsum?de, yakni mengunjungi kuil agama Shinto dan Buddha. Tidak hanya itu, saat merayakan tahun baru, arwah para leluhur dipercaya akan datang sebagai toshigami (dewa tahun) yang memberi berkah dan berbagai keberuntungan sepanjang tahun.

 

Bagian menarik bagi anak-anak saat perayaan tahun baru adalah pembagian angpao. Dikenal dengan otoshidama, anak-anak akan mendapatkan amplop yang disebut dengan pochibukuro berisi uang kertas dan logam. Amplop ini umumnya dihiasi dengan ornamen-ornamen menarik yang disukai anak-anak.

 

Ada pula tradisi saling berkirim kartu pos ucapan tahun baru. Kartu ucapan ini umumnya akan diterima di hari yang sama, yakni saat tanggal 1 Januari. Pengirimannya biasanya mulai dilakukan di akhir bulan Desember. Setiap tahun, kantor pos akan membuat kartu dengan tema berbeda-beda setiap tahun. Sementara, keluarga yang baru saja kehilangan anggota keluarga tidak akan mengirim kartu pos ke kerabatnya, juga tidak ikut serta merayakan tahun baru.

 

Tidak lengkap rasanya merayakan tahun baru tanpa makanan khas. Nah, masyarakat Jepang umumnya menyajikan panganan yang memanjakan lidah setiap perayaan tahun baru tiba. Makanan makanan spesial yang dihidangkan disebut dengan osechi. Salah satunya adalah bubur nanakusa yang dimasak dengan tujuh jenis sayuran dan rumput.