Estimasi kejadian kanker di Indonesia pada 2020 menurut data GLOBOCAN mencapai 396.914 kasus baru dan sebanyak 234.511 kematian akibat kanker. Para ahli dari Lembaga Riset Kanker di Inggris menemukan bahwa kebanyakan kanker payudara dan kanker rektal dideteksi sepuluh tahun setelah tumbuh.
Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Lancet Public Health dari American Cancer Society selama 20 tahun terakhir menunjukkan terjadi peningkatan tajam kejadian kanker pada mereka yang berusia 25 sampai dengan 49 tahun, terutama yang mengalami obesitas.
Untuk itu, dalam rangkaian Hari Kanker Sedunia 2021, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) didukung oleh MS Glow menggelar webinar bagi kalangan milenial untuk meningkatkan kepedulian dan pencegahan dini terhadap penyakit kanker. Khususnya tiga jenis kejadian kanker pada wanita di Indonesia, yaitu kanker payudara, kanker serviks dan kanker kolorektal.
Hanya 5-10% kanker yang diakibatkan oleh faktor genetika, sedangkan selebihnya disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup. Wakil Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Murniati Widodo AS, menyampaikan bahwa sudah merupakan suatu keharusan bagi generasi milenial untuk waspada terhadap kanker, salah satunya dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker. Bagaimanapun pola hidup generasi milenial saat ini dapat menentukan kondisi kesehatan mereka 10 hingga 20 tahun mendatang.
BACA JUGA:
Bahaya di Balik Makanan Ultra-Proses
Shandy Purnamasari, founder MS Glow, juga menyepakati bahwa tingginya kasus kanker baru dan kematian akibat kanker salah satunya disebabkan keterlambatan penanganan. Ditambah kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat untuk mencegah dan mendeteksi kanker sejak dini. “Untuk itu, dalam rangka Hari Kanker Sedunia, kami memberikan kontribusi dengan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya mengetahui penyebab kanker dan pentingnya melakukan deteksi dini kanker,” jelasnya lebih lanjut.
Kerja sama YKI dengan MS Glow berbentuk layanan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks secara gratis bagi 100 pendaftar pertama. Deteksi dilakukan melalui tes USG, mammografi, atau papsmear yang akan diadakan pada Maret 2021 di Klinik Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus.