Stop Diet Ekstrem

 

Kiat selebritis menurunkan berat badan secara drastis kerap menjadi bahan perbincangan. Tak jarang pula diikuti para penggemar maupun orang-orang yang frustrasi, karena body goal tak kunjung tercapai. Diet IU yang sempat tren pada 2019 misalnya, berhasil menurunkan berat badan hingga lima kilogram dalam waktu seminggu.

 

Pemangkasan kalori yang dibutuhkan memang tampak efektif, namun asupan yang rendah bisa mengakibatkan defisiensi gizi. Tubuh yang kekurangan nutrisi tentu tidak akan dapat berfungsi normal. Penting diingat sebelum melakukan diet ala pesohor tersebut perlu berkonsultasi dengan ahli nutrisi dan dokter gizi. Salah strategi justru dapat menjadi bumerang. Itu sebabnya, panduan pola makan sehat guna mengurangi berat badan perlu diterapkan.

 

Bila ingin tetap melakukan diet tanpa pengawasan dokter, disarankan untuk menerapkan porsi diet piring makan. Diet yang sehat dan aman tidak harus memangkas porsi makan seminimal mungkin. Kunci utama dari pola makan ini adalah makan sesuai dengan kebutuhan kalori harian agar tubuh berfungsi dengan baik.

 

BACA JUGA:

Bahaya di Balik Makanan Ultra-Proses

Penerapan Protokol Kesehatan Dental Care

 

Isi Piringku merupakan program yang sedang digalakkan Kementerian Kesehatan RI sebagai upaya mengampanyekan konsumsi makanan sesuai porsi gizi seimbang. Konsep ini berbeda dengan konsep empat sehat lima sempurna yang sudah lebih dikenal oleh masyarakat. Idealnya, kita bisa membagi piring menjadi empat bagian, yaitu seperempat untuk daging atau sumber protein, seperempat untuk karbohidrat, dan sisanya untuk sayuran hijau dan berwarna warni. Jangan lupa untuk menghindari makanan berlemak atau tinggi gula ketika makan malam agar berat badan tidak melonjak drastis.

 

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengatur waktu makan. Sebagian kita mungkin berpikir bahwa melewatkan waktu makan dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Faktanya, hal tersebut tidak benar adanya. Setiap waktu makan penting dalam menjalani diet sehat. Melewatkan waktu makan justru membuat tubuh mudah lapar, gula darah naik-turun drastis, dan stres. Kita tetap disarankan makan tiga kali sehari dengan memperhatikan porsi makan.

 

Apabila ingin mengurangi porsi makan, bagilah tiga waktu makan besar menjadi enam kali makan sepanjang hari dengan porsi kecil. Kuncinya, kita tetap perlu menghindari makanan tinggi lemak dan tinggi kalori. Pastikan pula untuk tidak melewatkan sarapan dengan makanan tinggi protein dan serat. Tujuannya agar tubuh merasa kenyang lebih lama hingga waktu makan siang tiba.