Novita Yunus: Membawa Batik Ke Kancah Internasional

Owner & Creative Director Batik Chic

Pandemi Covid-19 dan segala tantangan yang ada di dalamnya, tidak lantas membuat pengusaha yang satu ini patah arang. Tetap semangat menjalankan bisnis di masa pandemi, Owner & Creative Director Batik Chic Novita Yunus menjalankan berbagai strategi untuk mempertahankan bisnis yang dibangunnya. Berkat kerja keras dan dedikasinya, dia justru berhasil membawa Batik Chic ke kancah internasional. Salah satunya dilakukan dengan menjalin kerja sama lewat Kedutaan Besar Korea Selatan. Tidak main-main, perempuan yang biasa disapa Novi ini sukses membuat produk produknya masuk dalam platform IDUS.com.

 

“Untuk ekspor kami dijembatani Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul. Setelah itu, kami harus mengikuti proses yang cukup lama sekitar tujuh bulan. Alhamdulillah, syukurlah urusan MoU bisa terselesaikan di bulan Juli lalu dan untuk produk pertama sudah dikirim ke Seoul sekitar dua minggu lalu. Produk kami akhirnya masuk ke IDUS.com, sebuah platfrom online Korea khusus untuk handmade product dari Asia. Kami mungkin satu-satunya dari Indonesia sehingga jadi merasa sangat senang sekali,” ujar Novi bersemangat.

 

Masuk ke pasar Korea Selatan, dia memiliki strategi tersendiri dalam mengenalkan batik Indonesia. Novi menyediakan produk-produk dengan desain yang mudah diterima anak muda setempat. Bekerja sama dengan pengrajin batik asal Yogya, dia membawa batik bermotif Sashiko dan Lawang Sewu.

 

Selain itu, kolaborasi yang terjalin juga membawa brand ini sukses menggelar roadshow yang dikhususkan untuk produk buatan tangan di Negeri Gingseng tersebut. Tak hanya membawa batik Indonesia ke pasar Korea Selatan, kerja sama ini juga diteruskan di pasar Tanah Air. Kedua negara ini saling berinteraksi untuk mengadakan virtual fashion show di salah satu mal di Jakarta.

 

“Acaranya sendiri adalah fashion show dengan desainer Korea Selatan menampilkan hanbok, pakaian tradisional masyarakat Korea. Sementara, dari Indonesia mereka memilih saya untuk memperkenalkan kebaya. Dalam acara ini ada perpaduan dua budaya, jadi untuk menjalin persahabatan mereka akan menciptakan hanbok dari batik dan saya membuat kebaya dari bahan hanbok. Rencananya acara berlangsung di bulan Oktober 2021, nanti akan ada tiket VVIP sekitar seratus orang untuk menghadiri acara tersebut dalam rangka menjalin persahabatan Korea dan Indonesia. Jadi, saya sangat excited mempersiapkan semua ini,” tutur peraih Anugerah Wanita Panutan 2019 dari Asosiasi Duta Indonesia, Femina, dan Nava Park ini.

 

Tidak hanya sukses membawa batik ke pasar Korea Selatan, Novi juga tengah mempersiapan fashion show di Abu Dhabi. Batik Chic mendapat undangan dari KBRI Abu Dhabi untuk memperkenalkan batik di sana. Rencananya, acara dilakukan pada bulan Agustus. Sayangnya, karena aturan lockdown dan kebijakan negara setempat yang belum dibuka untuk Indonesia, membuat kegiatan ini harus diundur hingga bulan September. Nantinya, acara akan di adakan di dua mal terbesar di sana. Dia melanjutkan, “Mungkin kami akan adakan tema fashion in the street, memperkenalkan batik-batik Indonesia dengan memakai model-model setempat.”

 

Selain itu di bulan Agustus ini, Batik Chic juga akan menggelar acara anniversary dari salah satu butiknya, yakni BC White Heritage, Menteng. Berbagai kegiatan menarik hingga sale digelar ketika acara dilangsungkan. Jika hingga akhir Agustus kebijakan menggelar acara masih ada, dia akan membuat acara dengan format virtual.

 

Meskipun mengalami banyak keterbatasan ruang gerak selama pandemi, kesibukan Novi terbilang tidak ada habisnya. Sebab, dia juga tengah disibukkan dengan kegiatan bootcamp yang dihelat untuk para pengusaha muslim Tanah Air. Dia mengatakan, “Saya di sini terpilih di antara 140 desainer atau UKM dari Bank Indonesia untuk ikut dalam acara IKRA. Selama satu bulan kami akan melakukan inkubasi dan diberikan banyak sekali pelatihan pelatihan maupun materi-materi, untuk membuat brand kita spesial dalam produk busana muslim. Kami dibekali berbagai pengetahuan yang tujuannya, setelah acara ini mampu membuat satu koleksi busana muslim lebih baik lagi dan bisa go global.”

 

Di sisi lain, Novi yang menyadari bahwa banyaknya orang menghabiskan waktu di rumah dan menjalani pekerjaan secara Work from Home (WfH) turut memberikan perubahan terhadap desain busana yang dibuatnya. Termasuk membuat desain batik yang lebih sederhana namun tetap ciamik. Dia memilih bahan-bahan yang nyaman untuk dikenakan selama bekerja dari rumah, tapi tetap memiliki desain yang menarik. Hal ini dilakukan, agar para pelanggan setianya tetap modis, ketika melakukan pertemuan via zoom dan selalu bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari.