Azizatun Azhimah yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) telah mendedikasikan dirinya di BRI Group selama lebih dari 23 tahun. Mengawali kariernya sebagai account officer, Aziza merasa sangat tertantang ketika harus melakukan ekspansi dan perbaikan kualitas aset pada masa setelah krisis moneter. Setelah itu, dia ditempatkan di Divisi Treasury BRI selama lima tahun.
Berkat kemampuan dan dedikasinya, dia bahkan mendapat beasiswa dari BRI untuk menimba ilmu di Amerika Serikat selama dua tahun. Dia kemudian melanjutkan tugasnya di BRI hingga dipercaya untuk bertugas di Divisi Bisnis Internasional BRI. Saat itu, bersama tim mendapat amanat untuk pembukaan cabang luar negeri, tepatnya di Singapura. Aziza kembali dipanggil ke Indonesia untuk menangani bisnis di Divisi Treasury sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Kepatuhan BRI, dan pada Mei 2020 dia dipercaya sebagai Direktur Utama BRI Finance sampai saat ini.
Memiliki pengalaman dari berbagai Divisi hingga terpilih sebagai nakhoda di perusahaan pembiayaan, Aziza terbukti berhasil membawa BRI Finance bertahan di tengah guncangan pandemi. Bersama timnya, dia melakukan berbagai terobosan untuk tetap bertahan, khususnya pada tahun 2020 ketika banyak perusahaan mengalami kerugian dan penurunan aset. Namun, BRI Finance tetap dapat mencetak laba positif dan membentuk pencadangan kuat terhadap aset-aset yang berpotensi bermasalah sepanjang tahun 2020 serta meningkatkan pencadangan tahun 2021.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, BRI Finance berhasil membukukan kinerja positif dengan perolehan laba bersih sebesar Rp43,2 miliar pada akhir periode 2021. Angka ini tercatat mengalami kenaikan signifikan mencapai 802,9% year-on-year (yoy). “Keuntungan BRI Finance yang merupakan bagian dari BRI Grup adalah memiliki peluang untuk memperluas potensi pembiayaan, karena Bank BRI memiliki jumlah nasabah yang sangat besar sekitar 120 Juta nasabah. Artinya dari jumlah yang besar tersebut pasti banyak nasabah yang membutuhkan pembiayaan terutama pembiayaan otomotif dan memiliki kapabilitas pembayaran yang baik.
Untuk itu, secara rutin kami melakukan mapping potensi nasabah dan melakukan penawaran produk kepada potensial nasabah tersebut. Keuntungannya, pada saat perusahaan pembiayaaan lain tidak bisa melakukan ekspansi bisnis akibat banyaknya aset bermasalah selama masa pandemi atau tidak memiliki sumber likuiditas yang mencukupi, BRI Finance tetap memiliki privilege tersebut. Sehingga perusahaan bisa terus melakukan ekspansi dan memperkuat cadangan untuk perbaikan kualitas aset pembiayaan,” tuturnya.
Selain dapat melihat banyak peluang, perempuan yang sempat menjabat sebagai Direktur Kepatuhan BRI ini juga mampu memotivasi dan menggandeng semua karyawannya untuk senantiasa menjadi tim yang kuat. Aziza menjelaskan bahwa seluruh karyawan di BRI Finance harus menjadi tim yang solid. Dia menanamkan semangat ‘total football’ yang berarti seluruh karyawan harus terlibat dan turun bersamasama mewujudkan cita-cita dan tujuan perusahaan. Aziza menambahkan, “Budaya dan semangat ‘total football’ ini harus benar-benar dipahami oleh seluruh pekerja BRI Finance.
Masa pandemi Covid-19 menjadi waktu bagi kami untuk memperkuat tim. Jadi ketika pandemi berakhir, budaya yang dibangun sudah kukuh terbentuk dan menjadi fundamental yang kuat untuk pertumbuhan perusahaan ke depannya. Saya juga berharap seluruh karyawan BRI Finance dapat senantiasa bekerja sebaik mungkin dan berupaya memberikan hasil yang maksimal. Karyawan diharapkan untuk menunjukkan kualitas dan performance yang baik. Jika kesadaran ini dimiliki seluruh karyawan, mereka dapat mempercepat jenjang karier kedepannya.”
Aziza pun melakukan transformasi berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja BRI Finance, khususnya pada tiga area penting, yaitu melakukan transformasi digital, percepatan proses bisnis, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Transformasi dilakukan untuk memperkuat area fundamental perusahaan. Dengan demikian diharapkan setiap bagian dapat berkontribusi dan mempercepat proses transformasi, sehingga mampu beradaptasi dengan situasi kedepan serta siap dalam mengadopsi potensi bisnis baru.
Baca Juga:
Dukung Perempuan Berjuang Meraih Mimpi
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbesar potensi bisnis adalah memperluas jangkauan pemasaran melalui strategi branchless financing. Perusahaan saat ini memiliki 172 titik unit kerja BRI guna memenuhi potensi pembiayaan di seluruh Indonesia. Berbagai langkah terus dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu menjadi perusahaan pembiayaan dengan aset lebih dari Rp10 triliun pada tahun 2024.
Selain itu, berbagai program pembiayaan baru terus diluncurkan BRI Finance, baik untuk pembelian kendaraan hingga kebutuhan fasilitas dana. Pembiayaan baru tersebut juga ikut disosialisasikan ke Internal BRI secara group, sehingga program tersebut tersampaikan kepada nasabah-nasabah BRI dan masyarakat secara meluas. Aziza ingin masyarakat dan nasabah BRI Group menjadikan BRI Finance sebagai ‘Top of Mind’ ketika membutuhkan pendanaan kendaraan bermotor maupun jenis pembiayaan lainnya.
Ketika ditanya tentang pesannya untuk perempuan di Tanah Air, Aziza menyampaikan, “Perempuan Indonesia, mari teruslah belajar, kejarlah mimpi, disertai memperkuat hati untuk senantiasa beribadah dengan baik. Tak kalah penting dari itu teruslah menjadi perempuan yang membawa manfaat bagi orang-orang di sekeliling kita.”
(Naskah: Indah | Foto: Edwin Budiarso)