Menduduki pucuk pimpinan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI pada Juli 2020, Diana Rosa bukanlah orang baru di industri yang didominasi laki-laki ini. Diangkat ketika pandemi melanda, tantangannya menjadi semakin besar. Dia harus mendongkrak IKI sebagai galangan kapal BUMN, agar kinerjanya tidak terjun bebas.
Dia juga perlu dengan cepat membaca kondisi perusahaan dan membuat action plan terkait penyelesaian masalah sebelumnya. Keputusan proses produksi pun dilakukan segera dengan mengambil langkah-langkah strategis, terutama untuk mengembalikan kepercayaan dari pelanggan.
Dengan sigap, mantan direktur operasional di PT Dok Perkapalan Surabaya ini membentuk teamwork antara IKI, para vendor, dan subkontrakor. Rosa menegaskan komitmen untuk memperbaiki kinerja perusahaan, sehingga bisa delivery on time. Upayanya mendapat tanggapan positif, baik dari pelanggan maupun para subkontraktor dan vendor. Pesanan perlahan mulai masuk dan terus bertambah. Dukungan juga datang dari Gubernur Sulawesi Selatan untuk memperkuat modal kerja dengan mengajukan pendanaan ke BPD Sulselbar.
BACA JUGA:
Ety Yuniarti: Targetkan Value Over Valuation
Masyita Crystallin: Perempuan Multiperan Inspiratif
Berlandaskan core value BUMN, yakni AKHLAK, dan memperhatikan prinsip efisiensi-efektivitas, serta penerapan GRC (Governance, Risk, Compliance), Rosa membenahi kinerja perusahaan. Hal berikutnya yang menjadi fokus adalah mengubah budaya kerja secara bertahap, agar IKI bisa sustain dan memiliki daya saing ke depan.
“Pada saat bersamaan, kami harus melindungi seluruh tenaga kerja, baik karyawan tetap/organik maupun subkontraktor, agar tetap sehat dan berkinerja dengan prima. Di sisi eksternal kami harus lakukan koordinasi intens dengan pihak eksternal secara online. Bahkan kadang sesekali kami harus onsite di home base customer kami,” tutur perempuan yang berkarier di dunia galangan kapal sejak 2003 ini.
Bergabung di Industri Perkapalan dengan latar belakang Teknik Industri, Rosa memahami keberhasilan industri perkapalan sangat memerlukan semangat teamwork. “Industri ini memang cukup keras dan high risk. Oleh karena itu, dengan naluri perempuan dan sikap asertif, saya membangun teamwork dengan semangat bersama dan saling menguatkan,” ungkap pehobi sepeda ini dengan mantap. Dia juga tak segan-segan turun ke lapangan setiap hari untuk motivasi karyawan, supaya semangat bekerja dengan tetap menjalankan 3M dan protokol Covid-19.
Memasuki era digitalisasi, Rosa terus mendorong inovasi kepada seluruh tim IKI untuk tidak takut dengan keterbatasan. Terbukti IKI berhasil menerapkan sistem pemantauan progres reparasi kapal-kapal secara online, sehingga perkembangan proyek bisa dipantau oleh owner secara realtime di mana pun mereka berada. Dengan sistem yang dibuat itu, mereka bisa memastikan delivery on time dari awal proyek.
Untuk saat ini IKI lebih banyak memproduksi kapal penumpang Roro, yang memang sangat dibutuhkan Indonesia sebagai negara kepualauan. Produksi yang kini sedang berjalan adalah Kapal Roro milik PT PELNI untuk jalur penyeberangan Lintas Padangbai – Lembar. Sedangkan untuk reparasi kapal, semua jenis kapal dapat diperbaiki oleh IKI dengan kapasitas maksimal 8.000 DWT. Berkaitan dengan prinsip berkelanjutan, Rosa bertekad menjadikan IKI Green Shipyard.
BACA JUGA:
Loto Srinaita Ginting: Bersaing dengan Strategi Kompetitif dan Dinamis
Premita Fifi Widhiawatia: Jaga Amanah dan Harapan Nasabah
“Hal tersebut kami upayakan secara bertahap melalui beberapa program peduli lingkungan, seperti IKI bebas dari sampah plastik. Kemudian pengelolaan sampah masker serta peduli sampah di area perairan. Kami juga membangun kerja sama dengan organisasi-organisasi pencinta lingkungan,” ujar pimpinan industri galangan kapal yang berkantor pusat di Makassar ini.
Khusus untuk pengelolaan sampah, IKI bekerja sama dengan pihak ketiga yang telah memiliki sistem pengolahan sampah sesuai peraturan lingkungan hidup. Fokus untuk kebersihan di lingkungan internal IKI, dilakukan melalui program bersih-bersih lingkungan dengan nama Jumat Bersih yang hingga saat ini terus dilakukan secara konsisten.
Menganut jargon ‘Bersama & Saling Menguatkan’, Rosa berharap semua man power yang ada bisa saling menguatkan dan melengkapi dalam penyelesaian-penyelesaian proyek. Targetnya sampai akhir tahun 2022 IKI bisa menguasai pekerjaan perbaikan kapal-kapal yang beroperasi di wilayah timur Indonesia dan utilisasi fasilitas produksi mencapai 90%.
Nur A | Dok. Pribadi
Baca artikel selengkapnya e-magazine Women's Obsession Edisi September 2022