Sederet Fakta Lato-lato

Mainan lato-lato saat ini sedang digandrungi berbagai kalangan. Tidak hanya menjadi hiburan bagi anak-anak, mainan yang menghasilkan bunyi tok-tok ini juga digunakan oleh orang dewasa. Dimainkan dengan cara membenturkan dua bola berukuran kecil menggunakan seutas tali, lato-lato ternyata bukanlan mainan baru. Berikut beberapa fakta menarik tentang mainan yang satu ini.

  • Permainan ini sudah digunakan sejak tahun 1960-an di Amerika Serikat.
  • Di sana, mainan ini dikenal dengan sebutan clackers, click-clacks, atau knockers. Ada pula yang menyebutnya dengan newton’s yo yo.
  • Di awal kemunculannya, clackers terbuat dari kayu atau logam. Beberapa waktu kemudian, mainan ini dibuat menggunakan tempered glass, karena dinilai lebih berkilau.
  • Sayangnya, pecahan tempered glass kerap melukai pemainnya dan dilarang, karena berbahaya.
  • Setelah itu, clackers dibuat dengan menggunakan plastik polimer, karena dianggap lebih aman.
  • Secara bentuk, clackers mirip dengan boleadoras, senjata yang digunakan gaucho atau koboi ala Argentina. Alat tersebut digunakan untuk menangkap hewan bernama guanaco.

 

Baca Juga:

Somethinc Perkenalkan JUMBO Size Jelly Cleanser Vegan Terbarunya

Sukses Memikat Konsumen, mise en scène Gandeng Guardian

 

  • Semakin populer seiring waktu, pada tahun 1970-an hingga 1980-an mainan ini kerap dilombakan.
  • Meski di awal kemunculannya mainan ini difungsikan untuk melatih gerakan tangan anak-anak, namun Amerika akhirnya melarang penggunaanya pada 1969, karena dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kebutaan.
  • Satu tahun kemudian, pihak sekolah di Amerika Serikat juga melarang para muridnya memainkan mainan ini.
  • Di Indonesia, lato-lato merupakan sebutan permainan tradisional yang berasal dari bahasa Bugis.
  • Di daerah Makassar, mainan ini disebut dengan katto-katto, sementara di Pulau Jawa dikenal dengan sebutan etek-tek.
  • Salah satu manfaat memainkan lato-lato adalah meningkatkan konsentrasi dan fokus, karena dibutuhkan keseimbangan ketika memainkannya.
  • Manfaat lain adalah melatih kemampuan dasar motorik anak-anak.
  • Di awal tahun 2023, seorang anak yang berasal dari Kalimantan Barat (Kalbar), terluka di bagian mata setelah terkena serpihan pecahan lato-lato. Dia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi mata.