Sebagai legislator tentunya mempunyai obsesi untuk terpilih kembali saat seleksi setiap lima tahun sekali, agar tetap bisa menyampaikan dan mewujudkan aspirasi serta harapan yang diinginkan oleh masyarakat konstituennya. ”Dalam lima tahun inilah anggota legislatif itu diuji. Apabila dia terpilih kembali tentunya bisa menyalurkan aspirasi konstituennya,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Ir. H. Adies Kadir, SH., MH.
Dalam kurun waktu lima tahun pengabdian tersebut, seorang anggota DPR RI harus memberikan kontribusi nyata yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat konstituennya. “Apabila dalam lima tahun ini apa yang diberikan tidak dirasakan, tentunya para pemilih tidak akan menunjuknya lagi. Jadi kuncinya di situ saja,” ungkap Adies yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI.Menurutnya, agar bisa menyalurkan aspirasi para konstituen, anggota legislatif harus selalu mendengarkan seluruh aspirasi konstituen sehingga pada setiap seleksi lima tahunan mereka tidak akan melupakan legislator yang pernah mewakilinya di DPR.
”Misalnya membantu agar anak-anak mereka bisa mendapatkan beasiswa pendidikan atau masuk sekolah yang memang biayanya sekarang cukup lumayan. Beasiswa itu sangat dibutuhkan mulai dari tingkat SD sampai SMA, bahkan juga untuk yang masuk kuliah. Ini berjalan terus,” paparnya.
Baca Juga:
Eko Pujianto: Dari Dongeng Jadi Kisah Nyata
Henry Husada: Hidup Bermanfaat Bagi Banyak Orang
Contoh lainnya juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Korpolhukam DPP Partai Golkar ini berupa renovasi pembangunan rumah. ”Tentunya konstituen saya tidak semua orang berada. Karena itulah, saya memberikan bantuan renovasi rumah agar lebih layak, ketika hujan tidak bocor, panas juga tidak kepanasan. Demikian pula bantuan bagi mereka yang sakit dan ingin berobat ke rumah sakit hingga yang butuh pekerjaan,” tuturnya dengan bersemangat.
Adies yang kini juga sebagai Ketua Umum DPP Ormas MKGR periode 2020-2025 mengatakan bahwa semua hal yang dilakukannya harus dengan sabar dan ikhlas mengingat dia memiliki konstituen yang sangat banyak, kurang lebih 106 ribu. Ketika pandemi beberapa tahun lalu, saat harga sembako mahal, dia turut pula membantu dengan memberikan paket sembako termasuk saat harga minyak goreng meningkat. Adies mengaku, setiap triwulan membagikan total 10.000 paket sembako kepada para konstituen. Namun, karena konstituen yang banyak dan kemampuan terbatas, pemberian tersebut bergantian setiap triwulan pada setiap kelurahan di Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya.
”Dengan bantuan tersebut, tentunya mereka bisa mengingat kita dan akan mempercayakan kembali, sehingga kelak masih bisa mendengarkan aspirasi dan membantu mereka yang membutuhkan khususnya di dapil saya,” ucap Adies.
Selain beasiswa pendidikan, renovasi bangunan rumah dan sembako, ada juga yang diperjuangkan Adies untuk konstituennya. Pria kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, ini mengaku juga membantu mencarikan pekerjaan maupun solusi lainnya di tengah sulitnya lapangan pekerjaan. Misalnya dengan memberi pelatihan berwirausaha, di antaranya membuat usaha kuliner rumah makan, pencucian sepeda motor/mobil, dan berbagai kursus lainnya.
Adies tidak menampik dalam melakukan tugasnya tentu ada kendala yang dihadapi saat di lapangan misalnya karena ada antrean dan kurang sabarnya para konstituen tersebut. Meski begitu ia bersyukur memiliki tim yang sudah terlatih menjelaskan dengan baik dan sabar jika antrean sangat panjang dan butuh waktu untuk bisa diakomodasi.
”Kita tahu namanya manusia wajar kadang mereka kurang sabar ketika masih dalam proses atau masih banyak antrean lain. Misalnya, dalam hal bantuan rekreasi wisata religi di dapil saya ke makam wali, ziarah ke makam Gus Dur, rekreasi ke Yogya atau ke Bali. Itu banyak juga pengajuan seperti itu,” ungkap mantan anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014.
Dia mengaku, hampir dua tahun ini pada awal-awalnya sebulan sekali memberangkatkan konstituennya berwisata religi, tetapi kalau sekarang hampir setiap minggu memberangkatkan mereka minimal 4 bus. Hal yang sama juga dilakukan guna memenuhi kebutuhan rumah ibadah, seperti masjid, gereja dan lainnya. Hal yang sama juga diterapkan untuk kebutuhan di balai RT/RW, seperti CCTV, AC, dan sebagainya.
Sementara dalam hal pemberian bantuan beasiswa untuk anak yang per tahun hanya ada 3000-4000 paket, Adies juga tetap berusaha merealisasikan, meski permintaan tidak semuanya pada tahun yang sama. ”Jadi, kita jelaskan saja ke kontituen bahwa semua itu insya Allah akan direalisasikan, yang penting sabar menunggu. Hambatannya tidak terlalu berat, tetapi begitulah namanya di dapil,” jelasnya.
Baca Juga:
Smartphone Ekstrem Andalan Konten Kreator
Gunakan Snapdragon® 7+ Gen 2, POCO F5 Makin Fearless
Terkait legislasi yang menjadi tugasnya sebagai seorang anggota DPR, Adies berpikir hampir tidak ada masalah. Hanya saja terkadang terkendala waktu. “Dalam pembahasan suatu RUU, mungkin ke depannya dibuat regulasi, rencana dan schedule antara DPR dan Pemerintah agar pembahasan RUU tidak molor dan dapat selesai tepat waktu. Misalnya menyepakati setiap pembahasan RUU selesai dalam enam bulan, kalaupun lebih cepat malah bagus,” ungkap Adies yang pernah menjadi Ketua Panja RUU di antaranya RUU KUHP, RUU Kejaksaan dan RUU MK.
Sebagai wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi III, Adies bersama anggota lainnya kini sedang membahas 3 RUU yakni RUU narkotika, RUU KUHAPerdata, dan RUU MK Perubahan. “Jadi ada 3 RUU dan ada 2 RUU lagi yang akan masuk, yakni RUU Penyadapan, dan RUU Perampasan Aset. Pembahasan ini tidak bisa tergesa-gesa, karena harus teliti dan hati-hati. Saya berharap semoga bisa selesai di akhir periode, sehingga bisa menjadi legacy di periode saya 2019-2024 ini,” kata pria yang sudah menyelesaikan banyak RUU di Komisi III DPR RI.
Walaupun dihadapkan semua hal tersebut, Adies menyatakan bahwa yang terpenting sejauh ini dia harus fokus, agar tetap bisa mewujudkan aspirasi dan harapan para konstituen serta memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya. Begitulah yang dilakukan Adies Kadir dalam memberikan pelayanan kepada para konstituennya.Menutup pembicaraan, Adies berharap pada pemilu 2024 bisa lebih baik sesuai amanah reformasi dalam menuju Indonesia yang lebih baik dan lebih modern.